IndexU-TV

Sulit Dapatkan Solar, Jasa Layanan Bus Pariwisata di Tanjungpinang Terancam Gulung Tikar

Antrean pembelian solar di SPBU Km 8 atas, Kota Tanjungpinang. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Agen transportasi bus perjalanan wisata di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di sejumlah SPBU selama sepekan ini.

Hal itu disebabkan tidak tegasnya pengaturan kartu kendali BBM solar yang dikeluarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang maupun pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan. Jika permasalahan ini tidak cepat disikapi, maka aktivitas pariwisata di Pulau Bintan terancam gulung tikar.

Sopir-sopir Bus dari PT Bintan Bagus Sejahtera (BBS) Tanjungpinang melalui Ketua Forum Pariwisata, Sapril Sembiring mengadukan permasalahan sulitnya mendapatkan Ssolar di seluruh SPBU setiap harinya di Tanjungpinang -Bintan.

“Mereka menuntut agar Pemkot Tanjungpinang dan Pemkab Bintan membuat aturan penggunaan kartu kendali BBM yang jujur, serta meminta pihak pengelola SPBU untuk tidak bermain curang. Sehingga merugikan aktivitas pariwisata saat ini,” tegas Sapril Sembiring, Selasa 23 Juli 2024.

Dia menyampaikan, setiap hari bus pariwisata harus mengantre layaknya kendaraan roda empat lainnya. Saat antrean panjang, tiba-tiba pihak pengelola SPBU mengumumkan bahwa BBM sudah habis.

Peristiwa ini tidak hanya terjadi di satu tempat saja, melainkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) lainnya. Lantaran stok BBM solar tidak tersedia lagi alias habis.

“Kejadian ini bukan sekali dua kali, hampir setiap hari sepanjang sebulan ini. Kami sudah hampir sering dapat komplenan tamu. Tamu-tamu mana mau berikan toleransi soal BBM habis, atau masalah lainnya seperti yang kami alami setiap hari saat ini. Herannya kemana pengawasan Pemda,” sambung Sapril.

“Harusnya pemerintah buat pengaturan jamnya kalau pun memang pihaknya mengklaim minyak itu ada. Dan ini hanya masalah teknis di lapangan. Kami minta tolong jangan dibiarkan berlarut larut,” ungkap Sapril didampingi para sopir dari PT BBS, Apin.

Persoalan ini lantas ditanggapi Kadisperindag Kota Tanjungpinang Riany. Menurutnya, kelangkaan tersebut lantaran masih ada pihak yang mendapat solar kuota per harinya melebihi dari yang ditentukan.

Riany tidak menampik bahwa ada pihak pemegang kartu kendali Brizzi yang sengaja memanfaatkan momen ini.

“Masih ada pihak pihak yang mendapat solar ini melebihi kuota. Solusi cepat, kita sedang menggesa proses penggunaan dengan kartu baru sehingga tidak bisa lagi konsumen mendapatkan solar subsidi melebihi kuota yang sudah di tentukan,” ungkap Riany.

Exit mobile version