Tak Ditemui Kajati Kepri, Aliansi Pengawas Kebijakan Publik Ancam Gelar Aksi Lagi

Tak Ditemui Kajati Kepri, Aliansi Pengawas Kebijakan Publik Ancam Gelar Aksi Lagi
Tak Ditemui Kajati Kepri, Aliansi Pengawas Kebijakan Publik Ancam Gelar Aksi Lagi. Foto: Muhammad Chairuddin

TANJUNGPINANG – Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Pengawas Kebijakan Publik mengancam akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau (Kepri).

Rencana itu terungkap setelah Kepala Kejati Kepri, Gerry Yasid tak menemui massa pada aksi itu, Senin (21/03). Gerry mengutus beberapa pejabatnya untuk menemui massa aksi pada siang itu.

Salah seorang koordinator aksi, Adiya Prama Rivaldi mengatakan, pihaknya mengaku kecewa karena Kajati Kepri tak datang menemui mereka. Padahal, aliansi tersebut telah melayangkan surat sejak beberapa waktu lalu.

“Kami kecewa. Kajati Kepri tak hadir menemui kami. Alasannya tidak jelas,” tegas Adiya.

Baca juga: Aliansi Pengawas Kebijakan Publik Desak Kejati Kepri Tuntaskan Dugaan Korupsi TPP ASN Tanjungpinang

Atas kekecewaan itu, ia mengungkapkan, pihaknya akan kembali menggelar aksi dalam waktu dekat ini.

Ia menjelaskan, tuntutan utama aliansi itu ialah meminta Kajati Kepri segea menyelesaikan dugaan korupsi Tunjangan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara (TPP ASN) oleh Wali Kota Tanjungpinang Rahma, dan Wakilnya Endang Abdullah.

Menurutnya, apabila Kajati Kepri tak mampu menuntaskan kasus-kasus korupsi di Kepri khususnya kasus di Tanjungpinang itu, maka Kajati Kepri dapat dikatakan “mandul”.

Alhasil, aliansi itu hanya menggelar aksi di depan gapura Kejati Kepri. Mereka tidak dibenarkan masuk walau hanya melewati batas pagar.

Baca juga: Massa Geruduk Kejati Kepri Besok, Pertanyakan Penyidikan Kasus TPP ASN Tanjungpinang

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Kepri, Hadi mengatakan, pihaknya siap menerima aliansi tersebut. Menurut Hadi, pihaknya hanya menerima lima orang perwakilan.

“Kita terima mereka. Mereka pengennya masuk. Kita terima perwakilan lima orang agar komunikasinya baik. Tapi mereka mau masuk semua,” tuturnya.

Hadi menjelaskan, Kejati Kepri sedang tidak berada di tempat karena dalam penugasan di luar daerah.

Pihaknya telah menyiapkan bahan untuk menjawab pertanyaan dari aliansi itu. Akan tetapi, karena tidak ada kesepakatan terkait jumlah massa yang masuk, maka bahan itu belum tersampaikan.

“Hari ini pak kajati agendanya penugasan di luar. Semua sudah kami siapkan untuk menerima mereka,” ucapnya lagi.

Aliansi itu akhinya membubarkan diri setelah berbagai tuntutannya tak terpenuhi dan tak mendapat respon dari Kejati Kepri.