Tingkatkan Kualitas SDM, Bintan Sediakan Gedung Baru untuk Pendidikan Non Formal

Tingkatkan Kualitas SDM, Bintan Sediakan Gedung Baru untuk Pendidikan Non Formal
Gedung baru pendidikan non formal. Foto: Andri Dwi Sasmito

Bintan – Pemerintah Daerah (Pemkab) Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) menyediakan gedung baru untuk pendidikan non formal yang berada di Desa Toapaya Selatan, Kecamatan Toapaya. Gedung itu akan digunakan oleh Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

Asisten III Administrasi Umum Pemkab Bintan, Kartini mengatakan, gedung pendidikan non formal sudah bisa difungsikan untuk sarana belajar mengajar bagi masyarakat Kabupaten Bintan yang memerlukan pendidikan khusus.

“Ini gratis. Sasaran kita, bagi mereka yang membutuhkan dari berbagai kalangan usia, seperti buta aksara, ataupun karena faktor tertentu. Disini akan kita diajarkan belajar membaca, menulis, berhitung serta bisa menjangkau setiap warga yang ingin meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya,” kata Kartini di Desa Toapaya Selatan, Jumat (7/1).

Baca juga: Pemkab Bintan Bagikan Seragam Gratis untuk Siswa TK

Melalui SPNF tersebut, katanya, para peserta didik bisa memiliki ijazah layaknya sekolah pada umumnya dengan paket A, B dan C.

Kemudian, SPNF tersedia berbagai bidang keahlian untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia (SDM), seperti adanya pelatihan spa, menjahit dan lainnya.

“Yang mana sertifikat diperoleh nantinya, dapat menjadi bekal dalam mencari pekerjaan,” tuturnya.

Baca juga: Pemkab Bintan Kucurkan Subsidi Pinjaman Tanpa Bunga Rp1,9 Miliar

Selain itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Maryanti Mursidah mengatakan, pendidikan non formal merupakan sebagian bentuk kepedulian pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM.

Oleh karena itu, Pemkab Bintan memberikan beberapa bantuan paket belajar mengajar kepada masyarakat yang ingin belajar.

“Tahun ini, kita dapat bantuan dari pemerintah untuk 400 warga belajar. Semuanya gratis,” terang dia.

Ia berharap masyarakat ikut belajar di SPNF karena pembelajaran yang akan diterapkan satu kali selama satu pekan di hari Minggu.

“Setelah mereka mendapat sertifikat Sukma satu, kita berharap berlanjut ke Sukma dua. Dan berlanjut ke Sukma tiga. Kemudian, baru masuk ke paket A setara kelas 4 SD,” sebut dia.*