Wakil Wali Kota Batam Larang Pasien Positif COVID-19 Jalani Isoman

Wakil Wali Kota Batam Larang Pasien Positif COVID-19 Jalani Isoman
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Ahmad (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

Batam – Wakil Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Amsakar Achmad melarang warga yang terinfeksi COVID-19 menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Kebijakn baru itu dikeluarkan dalam mengantisipasi naiknya kasus COVID-29 pada bulan Februari ini. Berdasarkan data terakhir per 2 Februari 2022 kemarin, terdapat 72 kasus positif COVID-19 di Batam.

“Tidak boleh lagi Isoman di rumah, semua pasien postif kini harus menjalani karantina di rumah sakit,” kata Amsakar di Batam, Kamis (03/02).

Amsakar mengatakan, tujuan pasien dirujuk ke rumah sakit guna mempercepat pemulihan, dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Makanya Isoman tidak ada lagi. Semua kami angkut dan bawa ke rumah sakit, agar memudahkan dalam pengawasan. Seperti diketahui Omicron ini memiliki daya sebar yang cepat,” katanya.

Selain itu, Amsakar telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah, serta tim PPKM yang sudah dibentuk tahun lalu untuk meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanan berbagai kegiatan.

“Saya sudah telepon para camat untuk mengintensifkan lagi pengawasan. Tim yang sudah dibentuk turun lebih intens untuk mengingatkan warga terkait protokol kesehatan,” kata dia.

Dinas Kesehatan juga diakuinya telah meningkatkan tracing dan testing kepada kontak erat pasien terkonfirmasi positif.

“Sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) setiap satu kasus positif dilakukan minimal 15 tracing kepada kontak erat,” katanya.

Baca juga: Guru dan Siswa Terpapar COVID-19, Dinkes Batam Usulkan Sekolah Hentikan PTM

Melihat kasus yang mulai merakak naik ini, Amsakar mengimbau masyarakat untuk membantu pemerintah, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Hal yang selama ini dikhawatirkan akhirnya juga masuk ke Batam. Omicron ini sebarannya cepat, walaupun secara medis disebut tingkat mematikannya rendah. Tetapi tingkat sebaran ini yang harus diwaspadai, dan diantisipasi secepatnya,” katanya.