Warga Batu Licin Bintan Ditemukan Tewas di Dalam Rumah, Diduga Kena Sambar Petir

Warga Batu Licin Bintan Ditemukan Tewas
Polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban. (Foto: Dok Polsek Bintan Timur)

BINTAN – Then Jan Khiong alias A Jan, warga Perumnas Tokojo ditemukan tewas di dalam rumah di Kampung Batu Licin, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ahad (23/10).

Kepala Polsek (Kapolsek) Bintan Timur, AKP Rugianto membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, korban meninggal dunia diduga akibat tersambar petir. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan dan visum oleh dua dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bintan.

“Hasilnya, dugaan sementara korban meninggal akibat tersambar petir dengan adanya bekas tanda, atau ciri khusus orang tersambar petir terdapat pada tubuh korban dan tidak ditemukannya adanya bekas kekerasan pada tubuh korban,” ujar AKP Rugianto, Senin (23/10).

Ia menceritakan kronologis korban ditemukan meninggal dunia. Awalnya, Hairil Anuar datang ke rumah korban untuk memastikan kondisi listrik di rumah korban, apakah mati atau tidak akibat adanya petir kuat yang terjadi pada pukul 14.00WIB. Sesampainya di rumah korban, Hairul Anuar tidak menemukan korban di luar dan melihat pintu rumah korban tertutup.

Saat itu, Hairil Anuar mencoba membuka pintu rumah korban, dan langsung melihat korban sudah terbaring dengan posisi telungkup di meja dekat dapur rumah korban.

Setelah melihat korban seperti itu, Hairil Anuar langsung menghubungi Kok Seng pemilik kebun. Kok Seng menghubungi Suparmanto, Ketua RT004 dan Then Cin Khian untuk mengecek ke lokasi kejadian dan melihat korban sudah dalam keadaan terbaring dengan posisi telungkup dibawah meja dapur.

Setelah melihat korban, Suparmanto langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Gunung Lengkuas. “Kita langsung ke TKP,” ucap dia.

Baca juga: Satlantas Polres Bintan Mulai Terapkan Tilang Elektronik

Baca juga: 2 Nelayan Bintan Tersambar Petir di Atas Perahu

Korban mengenakan celana pendek dan tidak memakai baju serta mengeluarkan cairan (ingus) dari hidung.

Kemudian, ada obat sakit kepala merek bodrek, satu bungkus jamu di atas meja, hingga listrik dalam keadaan mati.

Atas kejadian tersebut, lanjut dia, pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah dan pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan.

“Jenazah sudah dibawa ke Yayasan Dharma Bhakti,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News