Warga Bintan Bentuk “Ampera” Perjuangkan Hak Atas Lahan

Bintan, ulasan.co – Warga di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau membentuk Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) untuk memperjuangkan hak atas lahan yang dikuasainya selama puluhan tahun lalu.

Salah seorang tokoh masyarakat Bintan, Iman Ali, yang dinobatkan sebagai Ketua Ampera, di Bintan, Minggu (10/11), mengatakan, organisasi itu dibentuk setelah berbagai upaya dilakukan pemilik lahan untuk memperjuangkan lahan yang dikuasainya agar tidak masuk dalam kawasan hutan lindung, yang ditetapkan belum lama ini.

Pertemuan demi pertemuan telah dilakukan pemilik lahan dengan Pemkab Bintan, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepri, namun belum membuahkan hasil sehingga Ampera dibentuk untuk mengembalikan hak atas tanah yang dikuasai warga selama puluhan tahun lalu, jauh sebelum ditetapkan sebagai hutan lindung.

“Kami ingin memperjuangkan hak atas tanah yang dikuasai warga selama puluhan tahun lalu, tanah turun-temurun, yang bersertifikat, alashak dan surat kepemilikan lahan lainnya,” katanya.

Iman mengemukakan Ampera mssih mengumpulkan data-data korban dari lima kecamatan di Bintan. Dari data-data yang terkumpul akan dirumuskan sebagai bahan laporan kepada pemerintah pusat maupun penegak hukum seandainya ditemukan unsur pidana.

Saat ini, kata dia pengurus Ampera menemukan kejanggalan dalam penetapan hutan lindung tersebut. Ada sejumlah bukti, yang masih didalami mengindikasikan bahwa ada “permainan” yang menyebabkan kawasan putih menjadi kawasan hijau atau hutan.

“Kami akan bongkar permasalahan ini sampai ke akar-akarnya sehingga akan terlihat jelas siapa pelakunya, dan ada kepentingan apa di balik ini,” ucapnya.

Amin menjelaskan Ampera setakat ini hanya sebagai organisasi yang menjalankan amanah dari pemilik lahan yang merasa dirugikan. Organisasi ini akan bubar dengan sendirinya jika perjuangan telah membuahkan hasil.

“Kami mohon dukungan dan doa dari berbagai pihak yang peduli terhadap permasalahan ini agar perjuangan pemilik lahan membuahkan hasil yang positif,” katanya.

Sumber: Antaranews