BINTAN – Tempat tinggal yang layak membuat nyaman dan betah berkumpul bersama keluarga di rumah. Namun, kondisi tersebut tidak dirasakan Sriariyanto berusia 45 tahun, warga Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Sebab, rumah yang ditempatinya bersama putra kandungnya sudah tidak layak huni. Rumah berukuran kurang lebih lima meter kali 10 meter dipenuhi semak belukar. Bahkan dinding serta atap rumah sudah roboh.
Ia berdiam bersama putra kandung berusia 12 tahun dengan beralas papan. Bahkan tidak ada kasur untuk tidur. Parahnya lagi, saat turun hujan, rumah itu bocor.
Kondisi rumah seperti itu, sudah dirasakan pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir pikap toko bangunan beberapa tahun terakhir.
Ia mengaku tidak mampu untuk perbaiki rumah tersebut. Alasannya, penghasilan tidak cukup untuk memperbaiki. Pasalnya, gaji yang diterima tidak sampai Rp2 juta per bulan.
“Terkadang untuk makan saya dan anak saja tidak cukup,” ucapnya, Senin 15 April 2024.
Dengan kondisi seperti itu, warga RT01, RT02, RT03/ RW09 bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Sei Lekop berjibaku bergotong-royong untuk membangun rumah tersebut.
Rencananya, warga akan membuat rumah untuk Sriariyanto berukuran empat meter kali enam meter yang lebih layak huni.
Ketua RW09, Martono mengatakan, material bangunan bersumber dari donatur yang sudah peduli dengan warganya, seperti batako, semen, pasir, besi, kawat dan asbes.
“Alhamdulillah, warga kita di sini peduli. Begitu juga dengan Pak Bhabinkamtibmas kita juga berjibaku ikut gotong royong,” ucap dia.
Baca juga: Suara Masyarakat Memanggil Niko di Pilkada Bintan 2024
Jika ada donatur yang ingin menyumbang, dirinya siap menampung agar rumah layak huni warganya segera terwujud. “Bisa langsung hubungi saya di nomor 0821-7403-9337,” sebut dia.
Sriariyanto merasa senang dan bersyukur atas bantuan dari warga sekitar yang peduli untuk membangunkan tempat tinggalnya. “Alhamdulillah, senang,” ucapnya sembari meneteskan air mata. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News