JAKARTA – Sekretaris Jenderal Sekretaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto disebut menyiapkan serangan balik setelah dirinya ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan buronan Harun Masiku dan Komisioner KPU, Selasa 24 Desember 2024.
Juru Bicara DPP PDIP, Guntur Romli mengatakan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah menyiapkan beberapa video pilihan, yang mengungkap berbagai kasus dugaan korupsi para petinggi negara.
Guntur pun meyakini, apabila video itu dirilis akan menggemparkan dan mengubah peta pemberantasan korupsi dan opini publik.
“Yang menarik adalah Mas Hasto sudah membuat pilihan video, itu adalah tadi yang disampaikan itu yang pertama, kan ada lanjutan puluhan video, yang juga di situ akan membongkar dugaan keterlibatan petinggi-petinggi negara kasus korupsi,” kata Guntur Romli lewat unggahan video singkat di akun Instagram resminya, Kamis 26 Desember 2024 malam.
Guntur juga menjelaskan bahwa video itu merupakan lanjutan dari video pernyataan Hasto dua hari setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Dia juga mengaku, telah melihat video-video yang dikumpulkan Hasto. Menurut Guntur, video Hasto tak hanya menyebutkan nama-nama petinggi negara dalam kasus korupsi. Tapi juga disertai bukti-bukti.
Baca juga: Hasto dan Yasonna Dicekal ke Luar Negeri, PDIP Sebut KPK Terima ‘Orderan’
“Video ini kalau dirilis akan menggemparkan. Akan mengubah peta pemberantasan korupsi, opini publik dan ini luar biasa. Karena yang akan disebut nama-namanya, dan buktinya sungguh mencengangkan,” sambung Guntur mengutip cnnindonesia.
“Saya sudah menonton beberapa video tersebut dengan bukti-bukti yang sudah ada,” tambah dia.
KPK resmi mengumumkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR RI ke komisioner KPU yang melibatkan Harun Masiku.
Penetapan Hasto sebagai tersangka tercantum dalam surat pemberitahuan dimulainya penyidikan yaitu Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tanggal 23 Desember 2024.
“Dengan uraian dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh tersangka HK (Hasto Kristiyanto) bersama-sama Harun Masiku dan kawan-kawan berupa pemberian hadiah atau janji kepada Wahyu Setiawan selaku anggota Komisi Pemilihan Umum periode 2017-2022,” Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung KPK.
