Warga di Lima Negara Ini Kesehariannya Berbahasa Jawa

Rumah makan khas Jawa di Kota Suriname. (Foto:Dok/kompasiana)

JAKARTA – Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam budaya. Bahkan setiap daerah di Indonesia memiliki ragam budaya masing-masing. Seperti pakaian adat, rumah adat, tarian tradisional, alat musik tradisional, dan bahasa yang khas.

Terkaut bahasa, beda suku beda pula bahasa yang masyarakat gunakan. Salah satunya adalah bahasa Jawa, yang lazim digunakan oleh penduduk yang tersebar di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Jawa Timur.

Mungkin banyak yang mengira hanya orang Indonesia saja yang menggunakan bahasa Jawa. Namun gaktanya, bahasa Jawa juga digunakan oleh beberapa negara yang ada di dunia. Salah satunya adalah Suriname.

Termasuk Suriname, berikut deretan negara dengan sebagian masyarakat yang juga menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-harinya, seperti dikutip dari berbagai sumber.

1. Suriname

Seperti yang sudah disebutkan di atas, Suriname adalah salah satu negara yang sebagian penduduknya menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya.

Suriname terletak di Benua Amerika ini, pernah menjadi negara jajahan Belanda dan bernama Guyana Belanda.

Alasan banyak masyarakat Suriname menggunakan bahasa Jawa, ini terjadi karena dulu banyak Suku Jawa yang dikirim ke negara ini ketika Indonesia masih di bawah jajahan Belanda.

Sebab itu, tak heran bila saat ini negara Suriname justru didominasi oleh mereka yang bersuku Jawa.

Mengutip dari laman International Household Survey Network, menurut data sensus Suriname (2004) ada sekira 10 persen penduduk yang menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya.

Meski begitu, bahasa Belanda menjadi bahasa resmi mereka.

2. Kaledonia Baru

Kegiatan bazar makanan khas Jawa di Kaledonia Baru. (Foto:Dok/Kemlu)

Kemudian Kaledonia Baru, yang merupakan negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik bagian selatan. Banyak penduduk di negara ini yang menggunakan bahasa Jawa sebagai percakapan sehari-hari.

Mengutip dari laman detiknews, sekira 170 penduduk bersuku Jawa diangkut ke Kaledonia Baru oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1896 silam.

Mereka diangkut ke Kaledonia Baru, untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan yang ada di sana.

Pengiriman penduduk Jawa berlanjut hingga tahun 1943. Penulis buku ‘Imigrasi Orang Jawa ke Kaledonia Baru dari Tahun 1896-1950’, Fidayanti Muljono Larue memperkirakan, ada sekitar 20 ribu penduduk Jawa yang berhasil diangkut Pemerintah Hindia Belanda ke kepulauan masuk wilayah Prancis ini saat itu.

Ternyata pengiriman penduduk Jawa ke Kaledonia Baru terus berlanjut hingga tahun 1943. Fidayanti memperkirakan ada sekitar 20 ribu penduduk Jawa yang berhasil diangkut Pemerintah Hindia Belanda, ke kepulauan yang kini masuk wilayah Prancis ini.

Puluhan tahun masyarakat Jawa dipekerjakan di Kaledonia Baru. Ketika mendengar wilayah Hindia Belanda merdeka dan berganti nama menjadi Republik Indonesia, ribuan orang-orang Jawa di Kaledonia Baru memutuskan kembali ke Jawa sekitar tahun 1948.

Akan tetapi, tidak semua orang-orang Jawa tersebut berhasil kembali. Sebagian dari mereka ada yang memilih tetap tinggal di Kaledonia Baru.

Kemudian juga masih banyak keturunan Jawa yang sengaja ditinggal oleh orang tuanya sendiri.

3. Malaysia

Kampung Jawa di Selangor, Malaysia. (Foto:Dok/jomkekampungjawa)

Selanjutnya negara tetangga kita, Malaysia, yang sebagian penduduknya juga menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian mereka.

Banyak Suku Jawa yang menetap di daerah Selangor dan Jahor. Bahkan, wilayah Pati Jawa di Jahor memiliki budaya Jawa yang sangat kental, lengkap dengan bahasa Jawa yang mereka gunakan.

Suku Jawa yang tinggal di Malaysia, kabarnya merupakan generasi keempat sejak kedatangannya sejak abad ke-18.

4. Kepulauan Cocos

Salah satu museum di Kepulauan Cocos yang menggunakan bahasa Indonesia dan mayoritas warganya suku Jawa. (Foto:Dok/Safira Aulia/Intisari)

Mungkin negara satu ini masih asing tendengar. Terlepas dari itu, Kepulauan Cocos (Keeling) juga menjadi salah satu negara dengan sebagian penduduk yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.

Cocos merupakan salah satu kepulauan yang menjadi wilayah teritorial Australia. Penduduk negara ini banyak yang berasal dari Melayu, dan tak sedikit yang merupakan keturunan Suku Jawa.

Mereka yang merupakan keturunan Suku Jawa masih memegang teguh tradisi dan budaya asli Jawa kuno seperti penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bukan hanya itu, mereka juga menampilkan pertunjukan wayang kulit.

5. Belanda

Salah satu restoran khas masakan Jawa di Den Haag, Belanda. (Foto:Dok/Istimewa)

Negara terakhir yakni Negeri Kincir Angin alias Belanda. Sebagian penduduk Belanda bisa menggunakan bahasa Jawa lho. Bahkan, ada beberapa wilayah di Belanda yang merupakan Kampung Jawa.

Selama masa penjajahan Belanda, pemerintah Belanda diketahui memang membawa beberapa manuskrip Jawa Kuno. Bukan hanya itu, dulu banyak juga masyarakat suku Jawa yang diboyong ke negara Belanda.

Makanya, tak heran kalau negara ini memiliki wilayah dengan masyarakat yang menggunakan bahasa Jawa. Bahkan, Belanda sendiri juga menjadi pusat studi bahasa Jawa, Beauties.

Nah itu dia deretan negara di dunia yang menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian mereka. Disebut dalam Lingua Edu, berdasarkan data hingga tahun 2022, Bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia dan digunakan oleh 84 juta penutur. Keren banget, kan?