Warga Terdampak Pembangunan SUTT Unjuk Rasa di Depan Bright PLN Batam

Warga Terdampak Pembangunan SUTT Unjuk Rasa di Depan Bright PLN Batam
Aliansi Masyarakat Terdampak SUTT (AMDAS) melakukan aksi unjuk rasa di depan Bright PLN Batam. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

Batam – Puluhan warga terdampak pembangunan trasmisi jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) menggelar unjuk rasa di depan kantor Bright PLN Batam, Kepuluan Riau, Senin (07/02).

Warga yang berunjuk rasa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Terdampak SUTT (AMDAS) terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) bersama masyarakat.

Unjuk rasa ini menuntut Bright PLN menghentikan pembangunan menara SUTT yang saat ini dalam pengerjaan sampai ada keputusan inkrah.

“Kami sedang kasasi di MA (Mahkamah Agung), artinya payung hukumannya belum jelas,” kata Ketua AMDAS Suwit di depan Kantor Bright PLN Batam.

Selain itu, Suwito menyayangkan aksi Kepolisian yang kurang humanis saat melakukan pengamanan di area pembangunan SUTT.

“Mereka-mereka yang mengerti tentang hukum harusnya bisa mengayomi kami sebagai masyarakat, karena statusmya KUO,” kata dia.

Sementara itu, Corporate Secretary Bright PLN Batam, Hamidi Hamid mengatakan, proyek SUTT Bright PLN Batam dilakukan sudah melalui proses pembahasan yang panjang, serta melalui kajian dari beberapa ahli, baik dari segi efek kesehatan bagi masyarakat, maupun dari segi lokasi pembangunan.

“Ini proyek objek vital nasional, kami sudah sampaikan juga mengenai dampak kesehatan (Radiasi) yang salah satu diungkapkan oleh para warga melakukan aksi demo, kita sudah ungkapkan di pengadilan melalui saksi ahli,” kata Hamidi.

Baca juga: PLTU Tanjung Kasam Disambar Petir, Listrik Padam di Sejumlah Wilayah Batam

Hamidi menuturkan, seandainya ada kerusakan fasilitas warga yang terdampak pembangunan dalam SUTT, Bright PLN Batam siap untuk mengganti kerugian.

“Pembangunan ini sudah sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku, hingga saat ini belum ada laporan kerugian material yang kami terima,” ujarnya. (*)