10 Bandara Tertua di Dunia dan Hingga saat ini Masih Eksis

Ilustrasi - ternyata masih banyak bandara yang telah melewati beberapa dekade atau tertua di dunia dan masih eksis hingga saat ini.
Ilustrasi - ternyata masih banyak bandara yang telah melewati beberapa dekade atau tertua di dunia dan masih eksis hingga saat ini. (Foto: freepik)

Hai Sahabat Ulasan, tahukah anda berpergian melalui bandara modern yang megah saat ini bisa membuat kita melupakan sejenak tentang sejarah awal dari industri penerbangan.

Bandara sibuk dengan aktivitas, mulai dari penumpang yang terburu-buru mengejar penerbangan mereka hingga proses check-in bagasi. Dan dari melewati pemeriksaan keamanan hingga menunggu di gerbang keberangkatan.

Bandara telah mengalami kemajuan yang pesat sejak awal abad ke-20. Lapangan berumput yang dulu merupakan tempat lepas landas dan mendaratnya pesawat pertama, kini telah digantikan dengan landasan pacu yang modern.

Arsitektur bandara mengalami perbaikan signifikan setelah Perang Dunia II. Landasan pacu dikelompokkan di sekitar terminal, sedangkan gedung penumpang terletak di pulau terpisah. Kelemahan dari desain ini adalah penumpang harus berjalan lebih jauh untuk mencapai penerbangan mereka.

Dekade 1960-an menyaksikan kemajuan pesawat jet dan perkembangan penting lainnya di dunia bandara, landasan pacu diperluas hingga mencapai 3.000 meter (9.800 kaki).

Dengan penggunaan sistem bagasi otomatis, check-in mandiri, dan berbagai aplikasi seluler yang didedikasikan untuk meningkatkan pengalaman penerbangan, bandara-bandara modern membuktikan kreativitas dan inovasi manusia.

Namun, tidak boleh dilupakan bahwa ada bandara-bandara yang membuka jalan bagi industri ini dan pantas untuk diingat.

Lihatlah beberapa bandara tertua di dunia dan temukan kisah di balik landmark penerbangan ini.

1. Bandara College Park, AS

Bandara College Park (CGS) di Prince George’s County, College Park, Maryland, adalah bandara tertua yang masih beroperasi hingga kini.

Awalnya merupakan pusat pelatihan pilot militer AS, didirikan pada 1 Agustus 1907 oleh Kepala Perwira Sinyal Angkatan Darat AS. Wright bersaudara kontrak untuk mengembangkan mesin terbang, yang dikirim ke Fort Myer, Virginia, pada Agustus 1908.

Pada tahun 1909, Wilbur Wright memulai pelatihan penerbangan untuk sejumlah perwira militer di College Park, mencapai rekor kecepatan 46 mph dalam salah satu dari 55 penerbangannya. Bandara ini juga menyaksikan berbagai penerbangan pertama dan inovasi udara penting.

Washington Airplane Company mengelola fasilitas di College Park dari 1912 hingga 1917, memproduksi Columbia Biplane. Pada 12 Agustus 1918, lapangan ini menjadi tujuan layanan pos udara komersial pertama AS.

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Paling Mahal, Mewah Berikut Harga Tiketnya

Pada 1920, Emile dan Henry Berliner, pencipta helikopter pertama yang dapat manuver, melakukan pengujian penemuan mereka di College Park.

Sejak 1973, CGS dimiliki oleh Maryland-National Capitol Park and Planning Commission (M-NCPPC) dan diakui sebagai Situs Bersejarah Nasional sejak 1977.

2. Bandara Hamburg, Jerman

Bandara Hamburg (HAM) adalah bandara komersial tertua yang masih beroperasi di dunia, didirikan pada Januari 1911. Terletak 8,5 kilometer di utara kota Hamburg, Jerman, bandara ini merupakan pusat kegiatan bagi maskapai seperti RyanAir, WizzAir, Eurowings, dan Condor.

Awalnya dikenal sebagai Bandara Hamburg-Fuhlsbüttel, namanya diubah menjadi Bandara Hamburg pada November 2016 untuk menghormati mantan Kanselir Republik Federal Jerman, Helmut Schmidt. Selama pemerintahan Inggris pada tahun 1945, bandara juga dikenal dengan nama Hamburg.

Dibangun dengan dana swasta dari Hamburger Luftschiffhallen GmbH (HLG), bandara awalnya memiliki luas 44 hektar, sebagian besar untuk kapal udara. Pada tahun 1913, luasnya diperluas menjadi 60 hektar. Saat ini, Bandara Hamburg mencakup 570 hektar dengan dua landasan pacu yang berpotongan, dua terminal, tempat parkir, dan jalan-jalan lebar, menjadikannya salah satu bandara paling modern di Eropa.

Selama Perang Dunia I, hanggar pesawat di bandara ini intensif dimanfaatkan oleh militer Jerman hingga mengalami kebakaran pada tahun 1916. Bandara juga memegang peran penting selama Berlin Airlift pada tahun 1948, menghubungkan koridor udara utara antara Berlin Barat dan Hamburg.

Antara tahun 2001 hingga 2009, Bandara Hamburg mengalami renovasi besar senilai €356 juta, menghasilkan perluasan signifikan. Saat ini, tersedia 120 penerbangan langsung di Jerman dan internasional dari Hamburg melalui 55 maskapai penerbangan.

3. Bandara Internasional Bucharest Băneasa- Aurel Vlaicu, Rumania

Bandara Internasional Aurel Vlaicu, juga dikenal sebagai Bandara Baneasa atau Bandara Kota Bucharest, menambah keunggulannya sebagai bandara tertua yang masih beroperasi di Eropa Timur.

BBU awalnya adalah lapangan terbang pribadi milik pilot Perancis dan pelopor penerbangan, Louis Blériot, yang pertama kali terbang pada tahun 1909. Pengakuan resmi sebagai bandara diberikan pada tahun 1912 ketika George Valentin Bibescu, pionir penerbangan lainnya di Rumania, mendirikan salah satu sekolah penerbangan pertama di lapangan terbang Băneasa.

Terminal bandara ini dibangun pada tahun 1952 dengan desain yang diilhami dari akhir 1940-an. Meskipun sudah berusia, tempat ini tetap melayani wisatawan hingga hari ini dan dianggap sebagai salah satu landmark kota.

Sebelum dibuka untuk umum pada tahun 1969, Bandara Băneasa adalah satu-satunya bandara di Bukares. Sebelumnya kemudian Bandara Internasional Henri Coandă (sebelumnya dikenal sebagai Bandara Otopeni) beroperasi.

Pada Maret 2012, BBU diubah menjadi bandara bisnis karena infrastruktur yang ada tidak dapat menangani lalu lintas komersial yang padat, dan tidak ada rencana perluasan. Akibatnya, semua lalu lintas charter dan maskapai berbiaya rendah dipindahkan ke Bandara Internasional Henri Coanda Bucharest.

Terletak di distrik Băneasa, sekitar 9 kilometer (5,3 mil) di utara pusat Bucharest, bandara ini dinamai sesuai dengan nama pilot perintis, penemu, konstruktor pesawat, dan insinyur Rumania, Aurel Vlaicu.

4. Bandara Bremen, Jerman

Bandara Bremen, terletak di Jerman, adalah salah satu bandara keberangkatan tercepat di Eropa dengan jarak hanya 3,5 kilometer dari pusat kota. Penumpang dapat mencapai bandara dalam waktu sebelas menit menggunakan trem, yang berhenti tepat di depan terminal.

Dikenal dengan singkatan BRE, Bandara Hans Koschnick Bremen adalah bandara komersial internasional utama di Jerman, melayani sekitar 30 tujuan nonstop di Eropa dan Afrika Utara. Pada April 2017, namanya diubah menjadi Bandara Hans Koschnick Bremen untuk menghormati Hans Koschnick, seorang politisi terkemuka Jerman dan mantan walikota Bremen.

Baca Juga: 5 Negara Maju Ini Tidak Punya Bandara, Negara Manakah?

Pada 1930-an, bangunan terminal dan hanggar baru dibangun, dengan pembangunan terbesar selesai pada 1937. Empat landasan pacu tambahan juga dibangun pada tahun yang sama. Saat ini, bandara terdiri dari satu bangunan terminal penumpang utama yang terbagi menjadi Terminal 1, 2, 3, dan E. Terminal E digunakan oleh maskapai Ryanair dan dilengkapi dengan konter check-in 1E–4E serta fasilitas walk-boarding. Di bandara ini juga terdapat museum penerbangan dan eksplorasi ruang angkasa yang menampilkan modul Spacelab pertama dan pesawat Junkers W33 Bremen.

Sejak tahun 1910-an, Senat Bremen telah mendukung pembangunan lapangan terbang untuk menghubungkan Bremen dengan jaringan rute kapal udara yang berkembang pesat. Pada 16 Mei 1913, bandara ini secara resmi disetujui untuk dibangun. Meskipun digunakan selama Perang Dunia I, operasi sipil dihentikan hingga 18 Juli 1920.

5. Bandara Internasional Roma-Ciampino, Italia

Bandara ini berfungsi sebagai fasilitas sipil, komersial, dan militer, yaitu Bandara Internasional Roma–Ciampino, juga dikenal sebagai GB Pastine (CIA), merupakan bandara internasional yang lebih kecil dari dua bandara di Roma.

CIA juga menjadi pangkalan bagi unit militer Italia seperti 31º Stormo dan Reparto Genio ke-2 Angkatan Udara Italia. Bandara ini dinamai setelah Giovan Battista Pastine, seorang pilot pesawat Italia yang merupakan veteran Perang Dunia I, dan mulai beroperasi sejak tahun 1916.

Terletak sekitar 12 km dari pusat kota Roma, CIA adalah pusat utama untuk penerbangan umum dan beberapa maskapai penerbangan bertarif rendah. Pada tahun 1960, Bandara Leonardo da Vinci–Fiumicino dibuka dan mengambil alih sebagai bandara utama di Roma. Sejak itu, Ciampino lebih fokus pada penerbangan charter dan eksekutif.

Dengan lebih dari 2 juta penumpang setiap tahunnya, bandara ini tetap menjadi salah satu bandara tersibuk di Italia dan mengalami pertumbuhan yang cepat, terutama berkat maskapai penerbangan bertarif rendah. Fasilitas terminal telah diperluas untuk mengakomodasi peningkatan jumlah operasi dari maskapai berbiaya rendah. Saat ini, Ciampino merupakan salah satu kota tersibuk ke-10 di Italia.

6. Bandara Schiphol Amsterdam, Belanda

AMS atatau Bandara Schiphol Amsterdam merupakan bandara terbesar dan paling sibuk di Belanda, terletak di Haarlemmermeer, Belanda Utara, sekitar 9 kilometer barat daya Amsterdam. Bandara ini menjadi hub bagi maskapai seperti KLM, KLM Cityhopper, KLM Cargo, dan Martinair. Selain itu, Transavia, Easyjet, dan TUI Airlines (atau TUI fly Netherland) juga fokus di bandara ini.

AMS adalah salah satu pusat transit tersibuk di Eropa, melayani lebih dari 40 juta pelancong untuk keperluan bisnis dan liburan setiap tahunnya. Pada tahun 2021, bandara ini menempati peringkat ketiga dunia untuk lalu lintas penumpang internasional. AMS juga dinobatkan sebagai Bandara Terbaik di Eropa Barat pada tahun 2020 oleh Skytrax World Airport Awards.

Bandara ini awalnya berfungsi sebagai pangkalan udara militer pada September 1916, namun kemudian dibuka untuk publik setelah Perang Dunia I. Meskipun awalnya militer, sekarang AMS memiliki enam landasan pacu dan satu gedung terminal dengan tiga ruang keberangkatan, menjadikannya salah satu bandara terbesar di dunia.

7. Bandara Paris-Le Bourget, Prancis

Bandara Paris-Le Bourget (LBG) merupakan bandara tertua di Paris, mulai beroperasi sejak tahun 1919. Pada awalnya, LBG adalah satu-satunya bandara di Paris sebelum Bandara Orly dibangun pada tahun 1932. Bandara ini terkenal sebagai tempat pendaratan Charles Lindbergh pada penerbangan transatlantik pertamanya dengan Spirit of St. Louis pada tahun 1927.

Sejak tahun 1981, LBG berfokus pada penerbangan bisnis untuk bersaing dengan perluasan pesat Bandara Orly dan Bandara Charles de Gaulle. Hal ini membuat LBG menjadi salah satu bandara bisnis terkemuka di Eropa. Terletak hanya 7 km dari pusat kota, bandara ini memiliki akses transportasi yang baik ke Paris.

Dengan luas 553 hektar dan tiga landasan pacu, LBG dapat menangani pesawat dari berbagai jenis. Bandara ini juga menjadi tuan rumah Paris Air Show, sebuah acara pameran penerbangan terkemuka, setiap dua tahun sekali sejak 1953.

Baca Juga: Ini 20 Maskapai Penerbangan Teraman di Dunia 2023, Qantas Teratas

Selain itu, Museum Dirgantara & Luar Angkasa (Musée de l’Air et de l’Espace) merupakan daya tarik tambahan di bandara ini. Museum ini menampilkan simulator terbang, planetarium, pameran, dan acara khusus lainnya.

8. Bandara Internasional Sydney Kingsford Smith

Bandara Internasional Sydney Kingsford Smith, terletak di pesisir utara Botany Bay, adalah bandara tersibuk di Australia. Resmi diresmikan sebagai Mascot Aerodrome pada tahun 1920, sehingga penduduk Sydney umumnya menyebutnya Mascot hingga awal tahun 1960-an. Pemerintah Australia mengakuisisi bandara ini pada pertengahan tahun 1920-an, dan layanan udara sering dijalankan antara Sydney, Melbourne, dan Adelaide.

Bandara Sydney saat ini adalah pintu gerbang utama ke Australia, dengan penerbangan harian menghubungkan Sydney ke destinasi populer di seluruh dunia melalui lebih dari 35 rute maskapai. Terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kota, bandara ini dapat diakses dengan kereta, bus, atau kendaraan pribadi.

Bandara ini merupakan kota fokus bagi Air New Zealand dan menjadi hub bagi Qantas dan Virgin Australia. Pada bulan Agustus 1936, bandara ini berganti nama menjadi Bandara Sydney (Kingsford Smith) sebagai penghormatan kepada pilot terkenal Australia, Sir Charles Kingsford Smith.

9. Bandara Internasional Minneapolis–Saint Paul, AS

Bandara Internasional Minneapolis-Saint Paul (MSP) terletak di Fort Snelling Unorganized Territory, Minnesota, AS, dikelilingi oleh Minneapolis, St. Paul, dan beberapa pinggiran kota. Pusat kota Minneapolis dan Saint Paul berjarak sekitar 16 kilometer dari bandara.

MSP adalah bandara terbesar dan paling sibuk di wilayah Midwest atas. Ini merupakan hub bagi maskapai Delta Air Lines, Bemidji Airlines, dan Sun Country Airlines. Bandara ini dilengkapi dengan empat landasan pacu, dua terminal (Terminal 1 dan 2), serta layanan jalur parkir di sekitarnya.

Layanan transportasi kereta ringan tersedia untuk memudahkan perpindahan antar terminal karena jaraknya tidak dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Bandara ini berawal dari upaya bersama organisasi lokal pada tahun 1919 untuk mendapatkan kepemilikan atas trek balap Twin City Speedway yang sudah tidak digunakan. Pada tahun 1928, Dewan Taman Minneapolis mengambil alih Speedway Field dan mulai melayani penumpang pada tahun berikutnya.

10. Bandara Internasional Albany, AS

Bandara Internasional Albany (ALB) memiliki luas 1.200 hektar dan merupakan bandara kota tertua dan pertama di Amerika Serikat. Terletak 9,7 kilometer (6 mil) di barat laut Albany, New York, di persimpangan Interstates 90 dan 87, bandara ini merupakan yang terbesar keempat di Negara Bagian New York.

ALB berfungsi sebagai gerbang utama menuju New York Timur Laut, New England Barat, Vermont Selatan, dan Wilayah Ibu Kota. Penerbangan pos udara pertama dari bandara ini lepas landas pada bulan Juni 1928, diikuti oleh penerbangan penumpang empat bulan kemudian pada bulan Oktober.

Ikuti Artikel Lainnya di Google News