2 Pekerja Tewas Dilindas Loader di Batam, Polisi Segera Periksa Operator Alat Berat

Pekerja Tewas Dilindas Loader
Tangkapan layar detik-detik loader melindas dua pekerja di Batam, Kepri. (Foto: Ist)

BATAM – Dua pekerja PT GMC General Masineriny, Anni Aslimin (41) dan Richard Sirait (56), meninggal dunia setelah terlindas alat berat loader di kawasan PT Alusteel Shipyard, Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (08/03).

Berdasarkan info yang diterima, diketahui operator yang mengemudikan alat berat tersebut sedang menjalani traning.

Kapolsek Batu Aji, Kompol Guchy Restia Octane Guchy mengatakan, pihaknya tengah mendalami terkait informasi operator tersebut dalam masa training. “Untuk info operatornya traning, mau kita periksa,” kata Guchy, Kamis (09/03).

Ia mengatakan, dugaan sementara kecelakaan itu disebabkan oleh kelalaian operator. “Diduga karena kelalaian,” ujarnya.

Berdasarkan video yang diterima ulasan.co, terlihat kedua korban tengah berdiri di samping mobil pikap yang tengah berhenti.

Tak lama, satu alat berat lewat berusaha menanjak. Namun, tiba-tiba, alat berat tersebut seperti tak kuat menanjak hingga akhirnya mundur, tak terkndali melindas kedua korban.

Sementara itu, Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Kota Batam, Yapet Ramon mengatakan, kejadian tersebut merupakan kelalaian maincont dan subkon tempat kedua karyawan tersebut bekerja.

“Kalau melihat video yang dikirim, buruh yang di sana waktu itu tidak menggunakan APD [Alat Pelindung Diri] yang lengkap. Harusnya subkon memastikan mereka semua menggunakan APD yang lengkap,” kata dia.

Baca juga: Merasa Dijegal Bawahannya, Wagub Marlin Sindir Kadisdik Kepri saat Pembagian Sembako Murah di Batam

Lanjutnya, berdasarkan video yang ia terima, saat itu seharusnya jalur yang dilintasi alat berat tersebut harus steril dari kendaraan.

“Mobil ini berada di lintasan alat berat mau lewat. Harusnya seteril, tidak boleh ada aktivitas ketika alat berat mau lewat. Jadi ketika dia [alat berat] over head atau problem tidak ada kejadian seperti ini,” kata dia.

Menurutnya, alat berat tersebut juga harus tidak melintas ketika ada halangan da jalur ia melintas.

“Harusnya clear-kan dulu. Jadi ini safety-nya di mana? Kemudian juga, semua peralatan, termasimuk alat berat itu harusnya diperiksa kembali kelayakannya seperti apa. Kalau tidak layak jangan dipaksakan,” kata dia.

Yapet berharap pihak terkait, khususnya kepolisian untuk menindak tegas terkait kejadian ini agar tak terulang kembali. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News