6.121 Jiwa Pendatang Baru Masuk ke Batam Selama Awal Tahun 2025

Masyarakat memadati Kantor Disdukcapil Kota Batam untuk mengurus dokumen kependudukan. (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

BATAM – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat, jumlah warga pendatang baru yang masuk ke Kota Batam awal tahun 2025 tercatat 6.121 jiwa.

Kota Batam masih menjadi magnet bagi para pendatang, terutama dari Pulau Sumatera dan Jawa. Pesatnya perkembangan industri dan perdagangan, Batam dinilai banyak memberi peluang bagi mereka yang ingin mencari pekerjaan dan menetap.

Plt Kepala Disdukcapil Kota Batam, Ashraf Ali mengungkapkan bahwa jumlah pendatang yang masuk ke Batam lebih banyak dibandingkan dengan yang keluar.

“Sebagian besar yang datang adalah usia produktif yang mencari pekerjaan,” ujar Ashraf Ali, Sabtu 1 Februari 2025.

Berdasarkan data Dinas Dukcapil Kota Batam, pada awal tahun 2025 tercatat 6.121 jiwa masuk ke Batam melalui 3.807 Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI). Dari jumlah tersebut, 4.806 merupakan perempuan dan 1.315 laki-laki.

Sementara itu, jumlah penduduk yang pindah keluar Batam tercatat 4.378 jiwa dengan 2.335 SKPWNI. Rinciannya, 2.229 perempuan dan 2.149 laki-laki.

Menurut dia, faktor utama yang mendorong perpindahan penduduk ke Batam antara lain peluang kerja, penempatan tugas, mengikuti keluarga, hingga melanjutkan pendidikan. Sebagai kawasan industri dan perdagangan yang berkembang pesat, Batam terus menarik minat pendatang, terutama dari Pulau Sumatera dan Jawa.

Namun, kata Ali, mayoritas pendatang berasal dari Sumatera Utara (Sumut), Riau, dan Sumatera Barat (Sumbar), yang lebih mendominasi kedatangan ke Kota ini.

“Sebaliknya, warga yang keluar dari Batam umumnya pindah ke daerah di luar Pulau Sumatera serta beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau,” ungkap dia mengakhiri wawancara.

Pewarta: Randi Rizky K

Close