Hai Sahabat Ulasan, asam urat merupakan masalah kesehatan yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pola makan sehat dan kondisi medis tertentu, seperti diabetes.
Upaya untuk menghindari pemicu asam urat bukan hanya untuk mengobati, tetapi juga untuk mencegah serangan kambuh yang dapat menyakitkan.
Baca Juga: Nyeri Ulu Hati Kerap Dianggap Sebagai Maag, Ternyata Bisa Merupakan Gejala Kanker Pankreas
Pemicu Umum Asam Urat
- Daging Merah: Konsumsi daging merah harus dibatasi karena mengandung purin, suatu senyawa yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
- Makanan Laut: Kerang, ikan tuna, teri, dan sarden termasuk makanan laut yang kaya purin dan perlu dihindari oleh penderita asam urat.
- Jeroan: Hati, babat, dan usus, meski lezat, sebaiknya dihindari karena mengandung purin yang dapat meningkatkan risiko serangan asam urat.
- Minuman Beralkohol: Terutama bir, minuman beralkohol memiliki kandungan purin tinggi dan dapat memicu peningkatan kadar asam urat.
- Makanan atau Minuman Manis: Produk dengan gula fruktosa tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat, sehingga sebaiknya dibatasi.
- Dehidrasi: Kurangnya minum dapat menurunkan kemampuan ginjal dalam menghilangkan asam urat, meningkatkan risiko serangan.
- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti diuretik dan aspirin, dapat meningkatkan kadar asam urat, sebaiknya diskusikan dengan dokter.
- Obesitas: Peningkatan berat badan dapat menyulitkan ginjal menghilangkan asam urat, sehingga menjaga berat badan penting.
- Diabetes: Penderita diabetes mungkin memiliki kadar insulin tinggi, yang dapat memicu peningkatan asam urat.
- Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat berhubungan dengan peningkatan asam urat, sehingga manajemen stres diperlukan.
Langkah-langkah Mengelola Asam Urat
Jika mengalami serangan asam urat, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Minum banyak air putih.
- Hindari minuman manis atau beralkohol.
- Elevasi bagian tubuh yang terasa nyeri.
- Kompres dingin pada area yang nyeri selama 15–20 menit beberapa kali sehari.
- Istirahatkan tubuh sementara dengan menghindari olahraga atau aktivitas fisik berat.
Jika serangan berlanjut atau disertai gejala parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.***