TANJUNGPINANG – Orang tua siswa di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menyambut baik wacana pemerintah meliburkan sekolah pada Ramadan nanti. Wacana tersebut digaungkan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) beberapa waktu lalu.
Baik pelajar maupun wali murid di Tanjungpinang menyetujui dan mengharapkan wacana tersebut benar-benar direalisasikan. Para wali murid menilai lebih baik anak-anak fokus beribadah pada bulan Ramadan.
Seorang ibu rumah tangga, As mengatakan, sekolah secara langsung pada bulan puasa tidak efektif karena siswa yang berpuasa pastinya bangun lebih pagi dari hari biasanya untuk melakukan sahur sehingga saat berangkat sekolah masih dalam keadaan mengantuk.
“Bulan Ramadan satu tahun sekali biar saja anak-anak fokus puasa, bukan dalam artian menahan lapar dan haus saja, tetapi melakukan salat tarawih, tadarus dan ibadah lainnya” kata As Senin 6 Januari 2025.
“Kalau tarawih pulangnya sudah malam, belum lagi jika ada yang tadarus bisa lebih malam lagi, paginya sahur juga jadi kasian anak-anak tak cukup waktu tidur. Sayang nanti kalau tak kuat akhirnya puasanya tidak full,” sambungnya.
As menyarankan jika tidak jadi diliburkan kegiatan belajar mengajar pada bulan Ramadan sebaiknya dilakukan dari rumah secara daring sehingga tidak terlalu lelah dan masih bisa diawasi oleh orang tua.
Jamnah seorang pedagang di Tanjungpinang juga sependapat libur sekolah saat puasa akan membuat anak-anak bisa beristirahat.
“Sayang anak-anak sekolah di waktu puasa, lemes, loyo kalau di rumah kan bisa istirahat jadi bisa lebih fokus puasanya. Meskipun saya berjualan saya tidak kepikiran biar anak-anak bantu jualan pada bulan puasa, yang penting puasanya lancar,” ujar Jamnah.
Siswa SMKN 1 Tanjungpinang, Annisa menyambut baik wacana tersebut. Ia mengaku senang jika sekolah diliburkan karena bisa pulang kampung dan bersilaturahmi dengan saudara dalam kurun waktu yang lebih lama.
Baca juga: Siswa SMPN 4 Tanjungpinang Antusias Terima Makan Bergizi Gratis
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News