TANJUNGPINANG – Sejumlah porter di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) mengeluhkan pendapatan mereka turun sekitar 300 persen akibat PT Pelindo Tanjungpinang melakukan penyesuaian tarif troli.
Harapan porter memperoleh penghasilan lebih selama Idul Fitri 1446 Hijriah pun sirna setelah diberlakukan penyesuaian tarif angkut barang itu.
Salah seorang porter, Hendri di Pelabuhan SBP, Jumat 5 April 2025, mengatakan, penyesuaian tarif troli dari depan pintu masuk pelabuhan hingga ke dalam kapal mulai berlaku 15 Maret 2025. Tarif permanen tersebut merupakan kesepakatan yang dibuat PT Pelindo dan Porter Sri Bintan Pura yakni Rp120.000 per hari.
“Karena ada aturan itu, sistem pembayarannya sehari Rp120.000. Mau banyak atau sikit tetap segitu. Kalau ramai itu biasanya bisa lebih dari itu,” kata Hendri.
Menurut dia, kebijakan tersebut membuat porter rugi karena kehilangan hampir 300 persen penghasilan saat lebaran.
“Sekarang ‘kan semakin ramai, apalagi turis luar negeri. Kalau mereka bawa koper banyak, pasti kan kami dapat lebih dari itu. Kalau sekarang sehari Rp120.000,” tutur dia mengeluh.
Hal senada juga disampaikan Bakri. Ia membandingkan pendapatan tahun 2024 saat lebaran yang lebih banyak dibanding sekarang. Menurut dia, pendapatan pada lebaran tahun lalu itu mencapai tiga kali lipat.
“Mau tidak mau lah namanya kita kerja dengan perusahaan. Tahun lalu bisa sampai Rp200.000 lebih, bahkan Rp300.000,” ungkap Bakri.
Baca juga: Pelabuhan Sri Bintan Pura Dipadati Penumpang pada H+4 Lebaran
Sebelumnya, GM Pelindo Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi mengatakan bahwa penyesuaian tarif tersebut disesuaikan karena sebelumnya per troli itu porter mengambil Rp50.000.
“Jasa layanan porter yang dari depan pintu masuk sampai ponton itu gratis,” tutur Tony.
“Jadi tidak ada lagi negosiasi antara porter dan penumpang. Ini khusus untuk penumpang international,” ujarnya mengakhiri. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
