TANJUNGPINANG – Wali Kota Batam Muhammad Rudi tercatat sebagai kepala daerah dengan harta kekayaan terbanyak di Provinsi Kepri. Total kekayaan Rudi lebih Rp48,7 miliar atau sepuluh kali lipat dari harta kekayaan yang dilaporkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Bahkan jika harta kekayaan seluruh kepala daerah di Kepri digabungkan, Rudi masih teratas.
Harta jumbo politikus Partai Nasdem ini terdiri dari 43 aset berupa tanah dan bangunan. Asetnya tersebar di Batam, Karimun dan Tanjungpinang senilai Rp30,8 miliar. Paling banyak di Batam dan Karimun.
Di Batam misalnya, Rudi punya puluhan tanah berikut properti hasil sendiri. Paling luas 1.494 meter persegi senilai Rp2,3 miliar. Di Karimun aset terbesarnya berupa lahan 18.200 meter persegi senilai 1,4 miliar, juga hasil sendiri.
Untuk alat transportasi, lelaki kelahiran Tanjungpinang, 20 Oktober 1963 ini punya tiga mobil pribadi senilai Rp1,4 miliar dan harta bergerak lainnya berkisar Rp600 juta. Sementara, kas atau setara kas yang dimiliki Rudi tak kurang dari Rp13 miliar.
Kekayaan Rudi dalam dokumen Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2021 pada Januari 2022 itu, jauh lebih tinggi dari laporan kekayaan Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Ansar dalam laporannya membukukan harta kekayaan Rp4,5 miliar.
Asetnya paling mahal adalah tanah seluas 7.000 meter persegi di Tanjungpinang senilai Rp2,1 miliar. Sementara kendaraan pribadi milik Ansar yang dilaporkan ke KPK adalah Toyota Harrier tahun 2010 seharga Rp250 juta dan sepeda motor Yamaha BG6 A/T keluaran 2017 senilai Rp38 juta.
Roby Lebih Kaya dari Bapaknya
Total harta Gubernur Ansar ini bahkan tidak lebih banyak dari kekayaan anaknya, Roby Kurniawan yang menjabat Plt Bupati Bintan. Dalam laporannya, Roby tercatat memiliki harta kekayaan Rp6,3 miliar.
Salah satu aset terbesarnya adalah properti di Jakarta Timur senilai Rp2,9 miliar, ditambah dua unit kendaraan roda empat senilai Rp1,4 miliar. Nilai aset dan kas yang dimiliki Roby, menempatkan pejabat berusia 29 tahun itu di urutan tiga daftar kepala daerah terkaya di Kepri.
Urutan kedua ditempati Rahma. Wali Kota Tanjungpinang tersebut tercatat memiliki harta kekayaan Rp6,9 miliar. Asetnya terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp5 miliar, kendaraan dan harta bergerak lain Rp605 juta, dan kas atau setara kas Rp943 juta.
Sementara, pejabat dengan harta kekayaan terendah adalah Bupati Lingga Muhammad Nizar. Dalam LHKPN yang ia sampaikan ke KPK, harta kekayaannya sekitar Rp2,8 miliar.
Belum Tentu Jujur
LHKPN disampaikan secara periodik. Ia adalah bentuk ketaatan, transparansi dan akuntabilitas pejabat terhadap publik. Penyelenggara Negara wajib melaporkan harta kekayaan sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi; dan Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: KEP. 07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Meski begitu, hasil evaluasi KPK menunjukkan, tidak semua pejabat melaporkan harta kekayaannya secara jujur. Ketua KPK Firli Bahuri bahkan sempat membuat statemen dalam cuitannya di Twitter. Ia menyebut, banyak pejabat yang menyembunyikan hartanya. Bahkan 95 persen laporan LHKPN tidak akurat.
“Ketidakpatuhan baru satu masalah. KPK juga sudah mengungkapkan 95% data LHKPN tidak akurat. Banyak penyelenggara negara tidak jujur melaporkan harta kekayaan mereka. Mulai tanah, bangunan, rekening bank, sampai investasi lain, ada saja yang mereka sembunyikan,” kata Firli lewat Twitter-nya @firlibahuri, September tahun lalu.