IndexU-TV

Air Waduk hingga Sumur Warga di Karimun Menyusut Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Air Waduk Sei Bati, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun tampak mulai menyusut karena cuaca panas ekstrem. (Foto:Elhadif Putra/Ulasan.co)

KARIMUN – Cuaca panas ekstrem yang melanda Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akhir-akhir ini membuat air sumur warga terus menyusut.

Hal itu juga berdampak pada sumber air di waduk milik PDAM Tirta Karimun, yang kini airnya juga menyusut lantaran hujan tak kunjung turun.

Dari pantauan Ulasan.co, Ahad 31 Maret 2024, waduk sumber air PDAM Tirta Karimun di Sei Bati, Kecamatan Tebing, tampak jauh menyusut.

Selain itu kondisi ini membuat was-was masyarakat yang memiliki sumber air bersih dari sumur.

Seorang warga Kelurahan Teluk Air, Muhammad Reza mengatakan air sumur yang biasa digunakan sehari-hari sudah mulai menyusut.

“Sumur di rumah sudah mulai kering. Tadi malam dapat nyedot, untuk hari ini aman lah sikit,” ungkap Reza.

Kondisi yang sama juga diungkapkan oleh seorang warga Desa Pangke, Toni. Menurut Toni, air sumur yang dipergunakan keluarganya juga mulai kering.

“Airnya sudah mulai kering. Memang lama tak ada hujan, panasnya pun Masyaallah. Sekarang pakai air harus hemat-hemat,” ujar Toni.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca tersebut terjadi hingga awal April 2024.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Raja Haji Abdullah Tanjungbalai Karimun, Yola mengatakan suhu udara panas yang terjadi saat ini diakibatkan karena sedikitnya tutupan awan.

“Sehingga berkurangnya hambatan sinar matahari ke bumi,” terang Yola.

Selain itu Kabupaten Karimun memang memiliki jumlah curah hujan yang sedikit di bulan maret selama 25 tahun terakhir. Oleh karena itu, cuaca panas ini memang normal terjadi di Karimun.

“Namun masih terdapat kemungkinan terjadinya hujan yang diprakirakan terjadi pada sore hingga dini hari. Cuaca ini diprakirakan akan terjadi hingga akhir Maret sampai dengan awal April,” sambung dia.

Exit mobile version