BATAM – Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyiapkan sejumlah strategi dalam mengahadapi isu resesi global yang diprediksi bakal terjadi mulai Tahun 2023.
Ketua Umum Asbisindo Hery Gunardi mengungkapkan, isu resesi global sudah menjadi perbincangan pada ruang lingkup Perbankan Syariah di seluruh Indonesia sejak akhir-akhir ini.
“2023 ini, kita harus bisa waspada dan berinovasi agar semakin siap jika menghadapi resesi tersebut,” jelasnya.
Belum lama ini, sambungnya, Bank Indonesia (BI) baru saja meningkatkan 7-Day Reverse Repo Rate naik menjadi 5,25 persen. Hal ini tentunya, berdampak terhadap peningkatan suku bunga atau deposito di perbankan.
“Asbisindo saat ini terus berkonsolidasi kepada para pebisnis perbankan untuk selalu memperkuat perbankan, termasuk kemampuan manajemen,” sebutnya.
Hery menyampaikan, pihaknya mulai fokus pada tren digital yang semakin hari semakin berkembang. Terlebih menyikapi sedikitnya 21 juta nasabah bank syariah adalah pengguna digital.
“Salah satu contohnya mengoperasikan mobile banking atau smart agent yang ada di setiap daerah,” tambahnya.
Kendati demikian, Asbisindo tetap optimis dan memprediksi pertumbuhan aset hingga perekonomian akan meningkat di tahun ini.