Bahas Soal Nuklir Buntu, Iran Jatuhkan Sanksi pada 15 Pejabat AS

Bahas Soal Nuklir Buntu, Iran Jatuhkan Sanksi pada 15 Pejabat AS
Dokumentasi - Suasana pembangunan kembali reaktor nuklir air berat di Kota Arak, Iran, Senin (23/12/2019) (ANTARA FOTO/West Asian News Agency via REUTERS/wsj)

TEHERANIran menjatuhkan sanksi terhadap 15 orang lagi pejabat Amerika Serikat pada Sabtu (9/4). Hal itu terjadi saat perundingan berbulan-bulan dalam rangka untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 mengalami kebuntuan.

Di antara kelima belas pejabat itu adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat, George Casey serta mantan pengacara Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani.

Hampir semua pejabat yang masuk dalam daftar sanksi itu bertugas pada masa pemerintahan Trump, yang menjatuhkan sanksi pada sejumlah pejabat, politisi, dan perusahaan Iran.

Baca juga: Armada Angkatan Laut Rusia, Iran, China Kembali Rencanakan Latihan Gabungan

Tidak hanya itu, pemerintahan Trump juga menarik AS dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara kuat dunia.

Melalui pernyataan yang dikutip media massa, Kementerian Luar Negeri Iran menuding para pejabat AS itu mendukung kelompok-kelompok teroris dan terorisme terhadap Iran serta tindakan represif Israel terhadap rakyat Palestina.

Perundingan tidak langsung antara Iran dan AS di Wina, Austria, yang sudah berlangsung selama sebelas bulan, mengalami kebuntuan.

Baca juga: Raja Salman Sebut Program Nuklir Iran Bikin Khawatir Dunia

Kedua pihak mengatakan keputusan politik harus diambil oleh Teheran dan Washington guna menyelesaikan masalah-masalah yang tersisa.

Pada Januari, Iran juga memberlakukan sanksi pada 51 warga AS, sebagian besar dari kalangan militer negara itu, atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada 2020 melalui serangan pesawat nirawak di Irak.

Tahun lalu, Teheran mengeluarkan sanksi terhadap Trump dan beberapa pejabat tinggi AS.