Banjir Bandang Landa Enam Desa di Tuban, 1 Warga Meninggal Dunia

Banjir Bandang Landa Enam Desa di Tuban, 1 Warga Meninggal Dunia
Evakuasi warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). (ANTARA/HO-BNPB)

TUBAN – Seorang warga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia setelah banjir bandang melanda enam desa di wilayah itu pada Kamis (10/3) malam.

“Atas peristiwa itu, seorang warga dilaporkan meninggal dunia,” kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Jumat (11/3).

Hasil kaji cepat sementara oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, enam desa yang terdampak meliputi Desa Temayang, Desa Padasan, Desa Karanglo, Desa Jorojero, Desa Margomulyo dan Desa Wolutengah di Kecamatan Kerek.

Berdasarkan laporan visual, Abdul melaporkan arus banjir terpantau cukup deras melintasi permukiman warga.

Baca juga: 2.433 Rumah dan Fasum di Cirebon Terendam Banjir Setinggi 2 Meter

Banjir mengakibatkan sebuah mobil mini bus terseret arus banjir hingga masuk ke sungai. Tim gabungan telah mengevakuasi bangkai mobil tersebut menggunakan alat seadanya.

Banjir bandang akibat hujan dengan intensitas tinggi itu juga menyebabkan satu tanggul jebol.

“Sementara itu, jumlah kerugian lain yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” ujar Abdu

Abdul mengatakan BPBD Kabupaten Tuban bersama instansi terkait, relawan dan masyarakat terus melakukan kaji cepat, evakuasi serta penyelamatan warga terdampak. Bantuan logistik dan peralatan juga telah diberikan kepada warga terdampak oleh tim BPBD Kabupaten Tuban.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa hujan ringan hingga sedang dan yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tuban hingga Sabtu.

Baca juga: 3 Hari Diguyur Hujan, Puluhan Rumah di Gunung Mas Kalteng Terendam Banjir

Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, pemantauan kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan agar dilakukan secara berkala.

Abdul mengimbau untuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam.

Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.