Baru Berdiri, Partai Buruh Tegaskan Visi Jadikan Negara Sejahtera

Partai Buruh Fokus Perjuangkan Kepentingan Pekerja dan Pemilu 2024
Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 Said Iqbal (dua kiri) menerima mandat dari Ketua Umum Partai Buruh periode sebelumnya Sony Pudjisasono (kanan) saat Kongres Nasional IV Partai Buruh di Jakarta, Selasa (5/10/2021). Foto: Antara

Jakarta – Partai Buruh yang baru resmi berdiri dan dideklarasikan di Jakarta pada Selasa (5/10), menyatakan visinya mewujudkan Indonesia sebagai negara yang sejahtera (welfare state).

“Ada tiga prinsip dalam negara sejahtera, yang pertama kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan yang adil dan merata, serta tanggung jawab publik,” kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Tiga prinsip utama itu kemudian diturunkan dalam 13 sasaran kerja partai, yaitu kedaulatan rakyat, lapangan kerja, pemberantasan korupsi, jaminan sosial, kedaulatan pangan, ikan, dan ternak, upah yang layak.

Baca juga: Upah Tak Dibayar, Aksi Mogok Kerja Ratusan Buruh PT SIB Berlanjut

Sasaran kerja partai lainnya pajak yang berkeadilan, hubungan industrial, lingkungan hidup, HAM, dan masyarakat adat, perlindungan perempuan dan anak muda, pemberdayaan kelompok difabilitas, perlindungan dan advokasi tenaga honorer, serta penguatan koperasi dan BUMN.

Said Iqbal juga menyampaikan tujuan bangkitnya Partai Buruh tercermin dalam lambang partai.

“Lambang partai, tertulis Partai Buruh berujuran besar. Lambangnya itu padi dengan 33 bulir dan 3 rumpun padi. Di bawah gambar padi ada tulisan Negara Sejahtera sebagai tujuannya didirikannya Partai Buruh,” terang Said Iqbal.

Baca juga: Menjadi Buruh Paksa, Pekerja WNI di Malaysia Diselamatkan

Adapun warna dasar lambang Partai Buruh adalah oranye. Warna itu turut tercermin dalam atribut partai lain, seperti jaket, spanduk, dan aksesoris lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Said Iqbal menjelaskan perbedaan antara Partai Buruh lama dan yang baru.

Partai Buruh lama hanya didukung oleh satu organisasi serikat buruh, yaitu SBSI, sementara versi yang beru didukung oleh 11 organisasi buruh.

Sebanyak 11 organisasi itu, kata dia, kemudian menjadi pendiri/pemilik Partai Buruh yang baru.

Organisasi yang masuk dalam pemilik atau Majelis Rakyat Partai Buruh, yaitu partai buruh yang lama, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Serikat Petani Indonesia (SPI).

Selain itu, organisasi Rakyat Indonesia, Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan, Minyak, Gas Bumi, dan Umum (FSP-KEP), serta Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP-Farkes R).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *