Daud Yordan Ubah Strategi Pukulan Jelang Lawan Panya Uthok

Daud Yordan
Daud Jordan saat melakukan latihan persiapan menghadapi petinju Korea Selatan pada Maret 2022 mendatang. (ANTARA/HO-Istimewa/Teofilusianto Timotius)

Jakarta – Setelah batal melawan Hwang-Kil Kim, petinju nasional Indonesia Daud Yordan mengubah strategi pukulan untuk melawan petinju pengganti yaitu Panya Uthok dari Thailand.

Panya Uthok, petinju asal Thailand yang akan melawan Daud sarat akan pengalaman.

Kedua akan mempertahankan titel WBC Asian Boxing Council Silver divisi ringan super (63,5kg) di World Siam Stadium, Bangkapi, Bangkok, Thailand pada 4 Maret 2022 mendatang.

Menurut Daud, perubahan lawan lumrah terjadi dalam olahraga adu jotos.

Bahkan, masih banyak kejadian-kejadian yang lebih mepet.

Daud harus melawan petinju pengganti kurang dari dua pekan jelang pertandingan, setelah petinju sebelumnya yakni Hwang-Kil Kim asal Korea Selatan mundur karena mengalami cedera serius saat melakukan latih tanding.

“Bagi saya tak ada masalah dan tak menjadi kendala. Saya kira siapa pun lawan yang dihadapi, sebagai atlet profesional saya siap bertarung di mana pun dan melawan siapa pun,” kata Daud, Senin (21/2).

Terlebih, lanjut Daud, karakter bertinju Panya Uthok tak jauh berbeda dengan Hwang-Kil Kim.

Hanya saja perubahan strategi perlu dilakukan.

Baca juga: Panya Uthok Gantikan Hwang-Kil Kim Lawan Daud Yordan

Setelah mendapatkan informasi adanya perubahan lawan, Daud mengaku langsung mencari informasi detail terkait lawan.

Berdasarkan hasil pengamatan awal, Daud bakal melakukan penyesuaian arah pukulan mengingat perbedaan tinggi badan. Hwang-Kil Kim memiliki postur 177cm, sedangkan Panya Uthok lebih pendek yakni 164cm.

“Karakter lawan sebenarnya sama. Tinggal menyesuaikan saja karena Hwang-Kil Kim lebih tinggi dari saya, sedangkan Panya Uthok lebih pendek. Jadi arah pukulannya saja yang dibedakan,” kata Daud yang memiliki tinggi badan 170cm.

“Sebelumnya saya berencana menerapkan strategi pukulan pendek ke panjang, sekarang bakal sebaliknya dari panjang ke pendek. Saya juga hari ini akan berdiskusi lebih dalam dengan tim dan pelatih, terkait apa saja yang harus dilakukan pada pertandingan nanti,” kata Daud menambahkan.

Bagi Daud, ini merupakan pertandingan pertama tahun 2022.

Pada laga terakhir di Thailand pada 19 November 2021, dia tampil meyakinkan dengan menang technical knockout (TKO) ronde kelima atas Rachata Khaophimai yang mengantarkannya meraih titel WBC Asian Boxing Council Silver.

Untuk bisa mempertahankan gelar, Daud telah berlatih keras dan melakoni latih tanding sebanyak 140 ronde di sasana tinju miliknya Daud Boxing Club di Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Dengan persiapan matang, petinju 34 tahun tahun ini optimistis dapat kembali meraih kemenangan.

“Dengan sisa waktu yang ada, saya terus memantapkan diri. Saya mohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia dan jangan lupa saksikan pertandingan saya yang disiarkan secara langsung,” ujar Daud yang akan bertolak ke Thailand pada 1 Maret.