JAKARTA – Pemerintah Vietnam berencana melakukan efisiensi anggaran, dengan merumahkan sekitar 100 ribu pegawai negeri sipil (PNS).
Langkah yang akan dilakukan Vietnam disebut lebih gila, dibanding kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan memangkas 75 ribu PNS Federal.
Bahkan pemimpin Vietnam menyamakan langkah gila efisiensi itu, dengan menyamakannya seperti operasi pengangkatan tumor.
Vietnam disebut akan memangkas jumlah PNS di lima sektor pelayanan publik, demi menghemat puluhan triliun Dong dan seperti AS yang menghemat ratusan miliar dolar AS.
Nilai penghematan itu bisa sebesar 113 triliun Dong atau setara Rp72 triliun.
Upaya yang akan diajukan parlemen, dalam beberapa hari mendatang pun menimbulkan keresahan di antara warga Vietnam, yang sudah telanjur berpikir bahwa bekerja untuk negara merupakan pengabdian seumur hidup.
Pemimpin tertinggi Vietnam To Lam mengatakan bahwa lembaga negara tidak boleh menjadi tempat berlindung yang aman bagi pejabat yang lemah.
Selain itu, To Lam juga menganalogikan terkait upaya efisiensi yang akan dilakukan bahwa sama halnya menghilangkan tumor ganas dari tubuh seseorang.
“Jika kita ingin mempunyai tubuh yang sehat, kadang kita harus meminum obat yang pahit, dan menahan rasa sakit untuk menghilangkan tumor,” ujar To Lam, mengutip AFP.
Langkah efisiensi yang dijuluki sejumlah pejabat senior sebagai ‘revolusi’ itu, di antaranya memangkas 30 kementerian dan lembaga negara menjadi 22.
Lembaga itu terdiri dari pegawai negeri sipil, media, kepolisian, hingga militer, akan mengalami pemangkasan jumlah yang amat besar.
Tercatat hampir dua juta warga di Vietnam bekerja sebagai pegawai di sektor publik pada 2022. Pemerintah menargetkan bahwa total satu dari lima pekerjaan ini akan hilang dalam lima tahun ke depan.
Dari rencana itu, sekitar 100 ribu PNS akan diberhentikan atau ditawarkan pensiun dini, namun belum ada kejelasan untuk mencapai target efisiensi tersebut.