Dishub Berencana Tambah 21 Armada Bus Trans Batam 

Dishub Batam
Kadishub Batam, Salim. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Dinas Perhubugan (Dishub) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), berencana akan menambah 21 armada bus Trans Batam pada tahun 2024 mendatang.

Kepala Dishub Kota Batam, Salim mengatakan, penambahan armada ini akan menggandeng pihak swasta dalam penyediannya.

“Sistemnya pembelian jasa layanan. Pihak swasta yang meyediakan busnya dan melakukan perawatan, sampai ke sopirnya. Kita nanti mengelola dari segi tiketnya saja,” kata Salim saat dihubungi ulasan.co, Ahad (16/7).

Menurut Salim, jika nanti ini terwujud, akan mempengaruhi harga tiket untuk Bus Trans Batam. “Tentu akan ada penyesuaian harga tiket,” kata dia.

Salim mengatakan, armada yang kurang juga sudah berusia tua dan sering mengalami kerusakan menjadi alasan penambahan armada baru ini pada tahun mendatang.

“Kita rencana akan melayani 11 koridor, baru bisa terpenhi delapan koridor karena armada kurang,” kata dia.

Meski pihaknya kerapmelakukan perawatan, usia kendaraan yang tua tetap tak memungkin untuk terus beroperasi. Sehingga kerap terjadi kerusakan, mengakibatkan waktu tunggu menjadi lama.

“Waktu tunggu lama, antara satu sampai setengah jam. Itu jadi faktor masyarakat kurang meminati bus transporasi umum,” kata dia.

Ia berharap dengan adanya aramada baru nantinya, minat masyaraat ke transportasi umum meningkau. Di mana waktu tunggu lebih bisa lebih cepat, mulai 15 sampai 20 menit.

“Terjamin rute masyarakat. Estimasi waktu juga menjadi jelas, harus sampai jam berap di lokasi yang mau mereka tuju. Secara jadwal bisa terpenuhi,” kata dia.

Baca juga: Tarif Bus Trans Batam Masih Normal Meski BBM Naik

Salim mengatakan, terkait rencana ini sudah masuk pembahasan di Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dan tengah membuat perhitungan anggarannya. “Mudah-mudahan bisa terealisasi,” kata dia.

Sementara itu, Salim juga mengatakan, terkait permintaan penambahan armada ke pemerintah pusat juga masih terus dilakukan.

“Tetap kita folow up terus ke Pemerintah Pusat. Inikan sistemnya BRT [Bus Rapid Transit] itukan proyeknya bang dunia, melalui kementerian, kita juga sudah minta itu, sambil menunggu itu kita gunakan APBD,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News