Dispantan Karimun Sebut Ketahanan Pangan Masih Baik

Dispantan Karimun
Kadis Pangan Pertanian Kabupaten Karimun, Sukrianto Jaya Putra. (Foto: Elhadif Putra)

KARIMUN – Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bukanlah daerah sentra pertanian penghasil padi. Namun, Kabupaten Karimun memiliki pertanian penghasil karbohidrat layaknya padi.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Sukrianto Jaya Putra mengatakan, tanaman tersebut diantaranya sagu, jagung dan ubi kayu.

Bahkan untuk sagu di Kabupaten Karimun cukup banyak, yaitu di Kecamatan Belat dan Ungar. Di kedua kecamatan tersebut juga terdapat enam pabrik pengolahan sagu.

“Kita ada enam pabrik sagu. Tiga di Belat dan tiga di Ungar,” kata Sukri, Kamis (15/12).

Selain itu Karimun juga memiliki hasil pertanian seperti cabai, sayuran, kelapa dan tanaman lainnya.

Menurut Sukri, ketahanan pangan di Kabupaten Karimun masih aman. Hingga saat ini stok beras di Bulog Karimun masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Kemudian Pemerintah Daerah juga masih memiliki persiapan dari APBD apabila terjadi bencana.

Bahkan jika terjadi krisis pangan, komoditas sagu bisa menjadi alternatif pengganti beras bagi masyarakat Karimun.

“Jika ada krisis pangan, kita bisa maksimalkan sagu untuk karbohidrat,” ujar Sukri.

Sukri menyampaikan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun terus berupaya menjaga ketahanan pangan.

“Ketiga pilar ketahanan pangan kita selalu jaga. Yang pertama ketersediaan pangan, lalu akses atau keterjangkauan pangan dan pemanfaatan atau stabilitas pangan,” sebutnya.

Menurut Sukri startegi yang dilakukan dalam menjaga ketahanan pangan adalah dengan meningkatkan produksi.

Langkahnya adalah pengembangan sektor pertanian yang merata hingga ke hinterland.

“Jadi kita bukan hanya fokus di Pulau Karimun dan Kundur saja. Kita juga kembangkan hingga ke Moro dan Durai,” ucapnya.

Baca juga: PDAM Karimun Siapkan 3 Tangki Penampungan Air Bersih di Kawasan Kuda Laut

Kemudian Dispantan juga rutin melakukan pemetaan kerentanan dan ketahanan pangan. Pemetaan dibuat berdasarkan data Dispantan, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial hingga Badan Pusat Statistik (BPS). (*)