Dua Kecamatan Natuna Berpotensi Alami Banjir Rob

Dua Kecamatan Natuna Berpotensi Alami Banjir Rob
Salah satu Rumah warga Kecamatan Bunguran, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) yang mengalami banjir, dan berpotensi terkena banjir rob (Foto : Muhamad Nurman)

Natuna – Dua kecamatan di Kabupaten Natuna berpotensi alami banjir rob selama seminggu kedepan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi (BMKG) Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menerbitkan peringatan dini banjir rob di wilayah pesisir Natuna. Warga diminta untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Peringatan dini banjir pesisir (ROB) diperkirakan akan terjadi pada 18 Desember 2021 hingga 22 Desember 2021.

Forecaster Reza A.F Denryanto BMKG Ranai memprediksikan, disejumlah wilayah pesisir Kabupaten Natuna berpotensi mengalami banjir rob dengan peningkatan ketinggian banjir yang lebih signifikan.

“Bersamaan dengan adanya fase bulan purnama, dan kejadian curah hujan lebat, mengakibatkan peningkatan tinggi banjir rob yang lebih signifikan,” tulis Reza melalui Whatsapp resmi BMKG Ranai.

Reza menjelaskan, keadaan tersebut umumnya akan menganggu aktivitas masyarakat yang tinggal maupun yang beraktivitas di wilayah pesisir.

“Kondisi ini dapat menganggu aktivitas masyarakat di Pelabuhan, dan pesisir seperti bongkar muat, dan aktivitas dipemukiman pesisir,” jelasnya.

Oleh sebab itu, BMKG Ranai mengimbau, agar masyarakat selalu waspada terhadap dampak yang diakibatkan oleh fenomena tersebut dan selalu mencari informasi terkait pembaruan cuaca khususnya di Natuna, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

“Selalu siaga untuk mengantisipasi dampak dari gelombang tinggi, dan pasang maksimum air laut,” tandasnya

Baca Juga : 

Waspada! BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di 23 Wilayah Ini

Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Natuna, dataran rendah dikabupaten Natuna yang sering menjadi langganan banjir rob berada di wilayah Kecamatan Bunguran Timur dan Kecamatan Pulau Laut.

“Untuk Bunguran Timur meliputi, Batu Hitam, Air Lakon, Air Lebai, Sihotang, dan Sual, yang jelas daerah dataran rendah yang merupakan wilayah Air sungai,” ujar Kasi Kedaruratan, logistik, rehabilitasi dan rekontruksi bidang penanggulangan bencana Dinas Pemadam Kebakaran, Elkadar Lismana, melalui telfon.

Ia mengatakan, ketinggian air bisa mencapai 25 hingga 30 cm meter, dan bisa lebih parah jika intensitas hujan tinggi dan Air pasang lama.

“Akibat dari sungai yang mengecil, drainase banyak ketutup,” ujarnya.

Ia menjelaskan, solusi untuk permasalahan yang sering dihadapi warga Natuna tersebut adalah dengan melakukan peremajaan aliran sungai, dan perbaikan drainase yang rusak.

“Pengerukan sungai, drainase, pengaturan dalam pembangunan, banyak hal dan itu harus dilakukan dengan maksimal,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *