Duh! Puskesmas di Natuna Kekurangan Tabung Oksigen

Ilustrasi, sejumlah petugas menurunkan tabung oksigen dari truk di Posko Darurat Oxygen Rescue, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta (Foto: Antara)

Natuna – Sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau kekurangan tabung oksigen, minimnya anggaran menjadi penyebab kekurangan tersebut.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna Wan Asrul Adiansyah mengatakan, jumlah tabung oksigen setiap Puskesmas di Natuna belum memadai, kurangnya anggaran menjadi salah satu faktor penyebab terjadi hal itu.

Asrul menuturkan, pengadaan tabung oksigen ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Natuna tidak mampu untuk mencukupinya.

“Untuk kebutuhan tabung oksigen kita kurang, perlu ditambahkan lagi, tapi semuanya bertahap ya, karena anggaran kita terbatas,” tutur Asrul di ruangannya, Kamis (29/07).

Ia menjelaskan, jumlah tabung oksigen yang tersedia di Natuna hanya 200 tabung, angka tersebut masih kurang karena di Natuna ada 14 unit Puskesmas, setiap Puskesmas paling sedikit harus menyediakan 40 tabung oksigen.

“Satu puskesmas itu minimal harus ada 20 tabung kecil dan 20 tabung besar, kalau kita kalikan, minamal di Natuna kita harus memiliki 560 tabung oksigen, sekarang itu kita cuman ada 52 yang besar dan 148 yang kecil,” ujarnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna Wan Asrul Adiansyah (Foto: Muhammad Nurman)

Lanjut, Asrul menyebutkan, selain kendala berupa kekurangan tabung pihaknya juga mengalami masalah lain seperti pengisian oksigen. Sebab jarak yang ditempuh untuk pengisian oksigen sangat jauh di Tanjungpinang.

“Proses pengisiannya susah, sekarang kita ngisi di Tanjungpinang, pengiriman melalui kapal bisa satu minggu baru datang lagi, ” sebutnya

Kendati demikian pihaknya sudah memiliki solusi terbaik untuk mensiasati jika beberapa puskesmas kehabisan oksigen.

“Ketika kebutuhan mendadak kita pinjam dulu dengan rumah sakit, seperti kejadian di Serasan tempo lalu, tapi siasat lainnya sebelum habis semua kita langsung kirim untuk diisi,” tutup Asrul. (*)

Pewarta : Muhamad Nurman
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab