Gubernur Ansar Usul ke BNPB untuk Pulangkan PMI dari Malaysia

Gubernur Ansar
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat berada di Kantor PLN UP III Tanjungpinang, Rabu (13/04). (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H Ansar Ahmad mengusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk memulangkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.

Ansar pun berharap, agar usulannya segera terealisasi dengan mengerahkan armada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) jelang Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Sudah diusulkan ke BNPB, semoga cepat terealisasi,” kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Rabu (13/4).

Ansar menyebutkan, bahwa selama ini daerahnya menjadi pintu masuk pemulangan PMI dari Malaysia ke berbagai daerah asal di Indonesia, khususnya melalui pelabuhan di Batam dan Tanjungpinang.

Ia juga menyebut kepulangan PMI ke Tanah Air jelang lebaran diprediksi meningkat.

Apalagi setelah dibukanya pelayaran, dengan rute Kepri-Malaysia-Singapura mulai tanggal 9-10 April 2022.

Baca juga: Gubernur Kepri Imbau Umat Muslim Segera Bayar Zakat

Bahkan, tiket kapal reguler Malaysia ke Batam pun sudah diborong PMI hingga akhir April 2022.

“Kita dapat tambahan satu trayek kapal rute Kepri-Malaysia, guna mengantisipasi lonjakan mudik PMI,” ujar Ansar.

Ia menyarankan, PMI di negara tetangga dijemput pulang dengan kapal Pelni.

Alasannya, karena kapal tersebut punya daya tampung yang memadai untuk mengangkut PMI hingga mencapai ribuan orang.

Pemerintah tinggal mendata daerah asal masing-masing PMI yang ada di Malaysia.

Lebih lanjut, Ansar mengatakan, hal itu lebih efektif dibanding pemulangan PMI melalui pintu masuk Kepri.

Baca juga: Gubernur Kepri Resmikan Pulau Penyengat Sebagai Pulau Digital

Karena menurutnya, pemerintah daerah setempat harus menghabiskan energi dan biaya tak sedikit buat menangani kepulangan pahlawan devisa negara tersebut.

Ansar mencontohkan, negara menggunakan pesawat menjemput langsung PMI dari Wuhan, China saat pertama kali wabah COVID-19 melanda.

Formulasi serupa juga bisa diterapkan, untuk memulangkan PMI di Malaysia dengan memakai kapal Pelni.

“Kita harap negara mempertimbangkan hal itu, bukannya daerah tak mau tangani PMI. Tapi kalau punya solusi yang lebih baik, kenapa tidak digunakan saja,” ucap Ansar.