Harga Cabai Masih Mahal di Batam, Pedagang: Stoknya Banyak

Harga Cabai Masih Mahal
Dua orang pembeli tampak membeli cabai di pasar Mustafa, Batam Centre. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Kenaikan harga komoditas cabai di pasar tradisional Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, masih bertahan sejak sepekan terakhir.

Salah satu pedagang di Pasar Mustafa, Batam Centre, Doni mengatakan, harga cabai mulai naik sejak akhir Oktober 2023. Ia menyebutkan kenaikan harga cabai ini merupakan tradisi menahun yang kerap terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Dari akhir bulan kemarin sudah mulai naik. Tiap tahun memang selalu seperti ini, padahal kan stoknya banyak. Dua tahun sebelumnya, harga cabai nano ini pernah sampai Rp140 per kilogram,” ujarnya, Jumat (03/11).

Ia menjelaskan, harga cabai nano atau cabai rawit merah di lapaknya saat ini dijual Rp90.000 per kilogram. Dalam kondisi normal, harganya disebut berkisar Rp55.000 hingga Rp60.000 per kilogram.

“Kalau cabai rawit hijau Rp70.000 per kilogram, cabai merah Rp70.000 per kilogram, cabai hijau masih normal harganya Rp45.000 per kilogram,” sebut Doni.

Kendati harga cabai naik, Doni mengaku penjualan cabai di lapaknya masih relatif normal. Dalam sehari masih bisa menjual sekitar satu kuintal hingga satu setengah kuintal cabai.

“Pembeli ya ada beberapa yang protes, tapi mau gimana lagi kan namanya kebutuhan,” ucapnya.

Akibat naiknya harga, Doni menyebut sejumlah konsumennya terpaksa mengurangi pembelian cabai dari biasanya.

“Ada yang biasa beli satu kilo sekarang cuma beli setengah atau seperempat kilogram,” ujarnya.

Sementara itu harga komoditas lainnya yang terpantau normal yakni barang merah jawa Rp35.000 per kilogram, bawang birma balery Rp16.000 per kilogram, bawang putih Rp28.000 per kilogram, daging ayam Rp38.000 per kilogram serta tomat Rp15.000 per kilogram.

Kacang panjang Rp17.000 per kilogram, bayam Rp4.000 per ikat sawi Rp3.000 per ikat dan kangkung Rp4.000 per ikat.

Baca juga: Harga Cabai Melambung Tinggi di Batam, Kenaikan Capai Rp35 Ribu

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau menuturkan, kenaikan harga komoditas cabai tersebut disebabkan karena wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat sebagai daerah pemasok cabai untuk Kota Batam saat ini memasuki musik kemarau.

“Jadi banyak cabai petani di sana yang gagal panen,” ujarnya.

Kendati demikian, Gustian menyebut kondisi ini tidak akan berlangsung lama, karena mulai memasuki musim hujan.

“Ini tidak akan lama, semoga panen di sana bisa lancar lagi,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News