TANJUNGPINANG – Kini harga telur secara nasional sedang melambung tinggi, namun kondisi itu tidak mempengaruhi harga telur di pasar Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang justru harganya turun.
Dari pantauan di Pasar Bintan Center Tanjungpinang, harga telur malah mengalami penurunan harga tidak seperti harga telur nasional saat ini.
Menurut Rojah, salah seorang pedagang telur di Pasar Bintan Center (Bincen), harga telur nomor satu sampai telur nomor tiga mengalami penurun harga yang signifikan.
Rojah mengatakan, harga telur nomor satu dijual Rp54 ribu per papan dari sebelumnya Rp56 ribu. Sedangkan harga telur nomor dua diharga Rp52 ribu dari sebelumnya Rp54 ribu.
“Kalau turunnya kenapa kurang tahu, tapi untuk yang nomor tiga itu diharga Rp49 ribu,” kata Rojah saat ditemui di kiosnya, Senin (29/08).
Sementara itu, Rusni, salah seorang pembeli mengatakan, harga telur di pasar terbilang normal.
“Harga telur biasa aja sih tak ada kenaikan,” ucap Rusni.
Ia mengaku sering membeli telur di Pasar Bincen untuk kebutuhan harian. Namun harga di toko langganannya tak mengalami perubahan harga.
“Sering beli disini, tapi normal-normal aja,” tutupnya.
Baca juga: Pasar Baru Tanjungpinang akan Dibangun September, Pedagang Siap-Siap Direlokasi
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindistrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Riany memastikan harga telur di Tanjungpinang tak berpengaruh dengan harga nasional.
Hal itu disampaikan Riany, saat ditemui di Kantor Disdagin Kota Tanjungpinang, Senin (29/08).
Riany mengatakan, Tanjungpinang sebagai salah satu Kota yang tak berpengaruh dengan naiknya harga telur nasional.
Menurutnya, hal itu dikarenakan stok telur melimpah dari produsen ayam. Sehingga harga telur di Tanjungpinang cenderung menurun dari bulan sebelumnya.
“Produsen dan distributor kita juga banyak, makanya stoknya melimpah. Jadi harga telur tetap aman,” kata Riany.
Riany menyebut, banyaknya stok telur di Tanjungpinang, membuat Disdagin Tanjungpinang juga mendistribusikan telur ke Kabupaten Bintan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, telur yang dihasilkan sampai akhir bulan Agustus 2022 diangka 3,155,848 butir. Sementara kebutuhan di Tanjungpinang hanya 2,553,600 butir.
“Artinya, kebutuhan telur untuk masyarakat Tanjungpinang itu terpenuhi,” tutupnya.
Baca juga: Stok Ikan Segar Menipis, Pedagang di Pasar Barek Motor Pilih Libur