IHSG Menguat Jelang Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres

Prabowo-Gibran saat tiba di Gedung KPU RI jelang penetapan presiden dan wakil presiden (wapres), Rabu (24/04/2024). (Foto:Dok/Inilah)

JAKARTA – Menjelang penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden (wapres), Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bergairah.

IHSG terpantau berhasil melesat hingga 1 persen pada perdagangan sesi I, Rabu 24 April 2024. IHSG terpantau bergerak positif jelang penetapan hasil Pilpres 2024 oleh KPU dan keputusan suku bunga terbaru BI.

Terpantau pada pukul 10:16 WIB, IHSG berhasil melesat 1,03 persen ke posisi 7.184,35. Meski berhasil melesat 1 persen, tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 7.100.

Sementara nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp3,9 triliun, dengan volume transaksi mencapai 6,5 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 336.795 kali.

Sebelumnya, IHSG berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa 23 April 2024. Hal itu terjadi sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan gugatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Adapun indeks ditutup menguat 0,52 persen ke posisi 7.110,81. Bahkan, IHSG sempat melesat lebih dari 1 persen pada perdagangan sesi I kemarin.

Kemudian, nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan Selasa mencapai Rp 12,20 triliun dengan melibatkan 19,44 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 270 saham menguat, 288 melemah, dan sebanyak 225 stagnan.

Selain itu, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp127,87 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp166,66 miliar di pasar reguler. Mereka melakukan pembelian bersih Rp38,79 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Saham-saham apa saja yang diborong asing hingga IHSG berhasil bangkit? Mengutip RTI Business, berikut net foreign buy perdagangan kemarin:

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) – Rp459,6 miliar

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp108,9 miliar

3. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) – Rp104,9 miliar

4. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) – Rp50,3 miliar

5. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) – Rp45,6 miliar

6. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) – Rp23,8 miliar

7. PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) – Rp19,0 miliar

8. PT MD Pictures Tbk. (FILM) – Rp16,2 miliar

9. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) – Rp13,7 miliar

10. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) – Rp9,1 miliar