Hai Sahabat Ulasan, miom dan kista adalah dua kondisi umum yang sering terjadi pada wanita usia produktif.
Miom adalah jenis tumor non-kanker yang terbentuk di dalam dinding otot rahim, sementara kista merupakan kantong yang berisi cairan yang dapat tumbuh di dalam atau di atas ovarium.
Baca Juga: Pentingnya Kebersihan Telinga: Cara Efektif Membersihkan Sesuai Anjuran Dokter
Terlepas dari lokasinya yang berbeda, banyak orang kesulitan membedakan antara kedua kondisi ini.
Berikut adalah beberapa informasi penting seputar miom dan kista, seperti dilansir dari halodoc.com:
Gejala Miom dan Kista
Miom dan kista tidak selalu menimbulkan gejala. Seseorang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami salah satu kondisi ini hingga menjalani pemeriksaan panggul rutin.
Namun, pada beberapa kasus, gejala dapat muncul. Miom dapat berkembang hingga seukuran jeruk bali dan gejalanya dapat mencakup:
- Nyeri panggul.
- Kembung, perut yang membesar.
- Menstruasi berat yang bisa menyebabkan anemia.
- Sering buang air kecil.
- Tekanan pada rektal.
Miom bisa tumbuh lebih cepat atau lebih besar selama kehamilan, tetapi cenderung mengecil setelah menopause atau dengan penggunaan obat hormon tertentu.
Sementara itu, gejala kista dapat meliputi:
- Sakit perut tajam atau tumpul, seringkali hanya pada satu sisi.
- Perut kembung dan membesar.
- Nyeri di punggung bawah atau paha.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Menstruasi yang menyakitkan.
- Payudara terasa lembut.
- Sering buang air kecil atau kesulitan mengosongkan kandung kemih.
- Perdarahan uterus yang tidak normal.
- Masalah usus.
- Penambahan berat badan.
Perbedaan utama antara miom dan kista adalah kista dapat pecah atau menyebabkan ovarium terpuntir di sekitar struktur pendukungnya. Hal ini bisa mengakibatkan:
- Sakit perut hebat yang muncul tiba-tiba.
- Demam atau muntah.
- Pusing atau pingsan.
- Pernapasan cepat.
- Perdarahan hebat.
Pecahnya kista merupakan kondisi darurat medis. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera dapatkan bantuan medis terdekat.
