Inspiratif, Guru Tunanetra Tanjungpinang Beri Kiat Jadi Orang Sukses dan Berguna bagi Masyarakat

Inspiratif, Guru Tunatera Tanjungpinang Beri Kiat Jadi Orang Sukses dan Berguna bagi Masyarakat
Tangkapan layar, Zulfahmi, Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau berbincang-bincang denga Rezha Azizzah dalam U-CAST Ulasan.tv (Foto: Ulasan.co)

Banggakan Orang Tua

Setelah melalui banyak pengalaman hidup, Zulfahmi akhirnya bisa membanggakan orang tua dan keluarganya. Hal paling membuat dirinya bangga setelah membawa orang tuanya menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi.

“Saya berangkat umrah bersama ayah, waktu itu diberi penghargaan oleh Ketua MPR (Zulkifli Hasan), diberikan hadiah umrah bersama ayah, anaknya ini membawa ayah ke Tanah Suci tahun 2018 lalu,” katanya.

Selain membanggakan orang tua, ia juga mengangkat martabat keluarganya di kampung. Pasalnya, setelah kuliah ia menganggur setahun di kampung dengan beternak ayam.Selama menganggur itu, ia sering mendapat cibiran.

Namun, setelah mendengar kabar dirinya lulus menjadi pegawai negeri sipil, warga di kampung mejadi kagum dan bangga kepadanya.

“Saya tes 2007 dan 2008 lulus di Kepri, sampai sekarang. Alhamudulillah, diberikan amanah jadi guru untuk memotivasi bagi anak-anak yang senasib dengan saya,” ucapnya.

Berkali-kali Nyungsep ke Parit saat Kuliah

Dengan semangat tinggi, ia mampu meraih pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Biasa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Selama menempuh pendidikan di Bandung, Jawa Barat banyak suka duka dialaminya. Terutama saat berkumpul dengan teman-teman kampus yang normal, ia merasa tidak ada yang membedakan. Bahkan saat libur kuliah ia sempat mengunjungi tempat tinggal teman-temannya di bebarapa daerah.

“Dulu saat kuliah saya ke kampus melewati gang dan parit, pernah nyungsep ke parit, bukan satu dua kali saja, itulah pengalaman yang dilalui semuanya, ini ujian untuk kesuksen,” katanya.

Pesan Penting untuk Masyarakat

Selain disibukkan dengan mengajar, Zulfahmi juga menjadi imam masjid, kemudian menjadi pengkotbah Jumatan serta mengisi ceramah.

“Saya ingin bermanfaat bagi masyarakat, memotivasi masyarakat dan memberi pesan bahwa keterbatasannya bukanlah menjadi halangan dan hambatan,” kata ayah empat anak ini.

Ia selalu berpesan kepada anak-anaknya harus lebih sukses dari bapaknya, jangan suka berbuat kasar terhadap orang lain, karena akan ada akibatnya.

“Anak-anak saya bangga melihat bapaknya, terutama saat memakai seragam. Saya sering ingatkan jangan sampai main benda-benda tajam, bapak dulu degil bapak seperti ini,” katanya.

Zulfahmi menaruh harapan kepada penyandang disabilitas agar tidak minder dan putus asa dalam menjalani hidup.

“Kita hamba tuhan sama di sisinya, jangan berputus asa dengan keadaan yang ada pada diri kita, jadikan ini sebagai nikmat untuk mengangkat harkat martabat kita, banyak-banyak menimba ilmu pengetahuan, dengan ilmu kemudahan hidup pasti didapatkan, dengan ilmu akan bermanfaat bagi lingkungan,” ucapnya.

Kemudian ia berharap kepada keluarga yang memiliki anak dengan keterbatasan agar menyekolahkan anaknya.

“Jangan minder, jangan malu, mohon disekolahkan anaknya, walau pun mereka memiliki keterbasan fisik atau mental, pasti ada sisi lain kelebihan yang harus digali dan dikembangkan oleh orang-orang profesional di bidangnya untuk mendidik menjadi anak berguna,” ucapnya.

Ia juga meminta kepada pemerintah memberikan lapangan kerja kepada penyandang disiblitas agar bisa menjadi manusia lebih mandiri dan tidak menjadi beban di masyarakat. (*)