Jaringan Internet Di Kecamatan Tambelan Lemot, Usaha Online Terdampak

Foto ilustrasi. (Foto: Albet)

Tanjungpinang – Masyarakat Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan lambatnya koneksi internet yang berimbas pada kelangsungan usaha komersial atau bisnis online di daerahnya.

“Disini (Kecamatan Tambelan, red) internetnya lemot, sulit memasarkan barang lewat online,” kata Aris Susanto (26), pelaku UKM di Kecamatan Tambelan saat dihubungi Ulasan.co, Jumat (28/5).

Aris mengaku, jaringan internet yang memadai sangat dibutuhkan bagi masyarakat, terutama pelaku usaha yang ingin memasarkan produknya melalui media sosial. Hal ini agar target pendapatan yang telah direncanakan bisa terealisasi.

“Kalau internet lemot, penghasilan juga tidak sesuai target,” ujarnya.

Parahnya lagi, kata dia, jaringan internet di wilayahnya tersebut tergantung pada kondisi cuaca. “Kalau cuaca tidak bagus, internet tidak ada sama sekali,” tambahnya.

Baca juga: Usulan Nama Bandara Tambelan Harus Mengacu Peraturan Menhub

Ia berharap, Pemerintah Daerah maupun operator terkait bisa mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini agar bisa membantu mendongkrak perekonomian masyarakat di Kecamatan Tambelan.

“Semoga pihak terkait bisa menuntaskan permasalahan ini dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Tambelan Suhardi membenarkan, bahwa jaringan internet di daerahnya belum cukup layak untuk di gunakan, karena kecepatannya masih lemah.

“Iya, jaringan di sini lemot, karena masih menggunakan 2G,” kata Suhardi.

Ia menambahkan, buruknya koneksi internet di Tambelan tidak hanya berdampak di sektor UMKM. Namun, pihak kecamatan juga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan.

“Kami (Kecamatan Tambelan, red) juga dapat imbasnya, sedikit sulit memberikan laporan pekerjaan ke kabupaten,” tambahnya.

Menurut Suhardi, pihaknya sudah meminta pemerintah daerah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) untuk menyelesaikn permasalahan tersebut.

“Kami sudah sampaikan kepada kabupaten dan provinsi, terkait hal yang sedang terjadi. Alhamdulillah ada titik terang, Insyaallah semua akan terlaksana sebelum 2022,” jelasnya.

Ia berpesan, jika jaringan internet sudah memadai, masyarakat harus dengan bijak menggunakannya, agar tidak merugikn diri sendiri dan orang lain.

Pewarta: Muhammad Nurman

Redaktur : Albet