Atas kejadian itu, ia mengeluhkan pelayanan dan tindakan oleh ABK, Syahbandar, maupun Pelindo yang terkesan lamban dalam membantunya kala itu.
Menurutnya, pihak Pelindo tidak bertanggungjawab atas kejadian yang dialaminya. Bahkan, pihak terkait juga tidak mengucapkan permohonan maaf.
“Saya ada luka di bagian kakidan punggung, sekarang masih nyeri bagian tulang rusuk kanan . Dompet saya hilang,” ujarnya.
Udin salah seorang saksi membenarkan kejadian tersebut. Ia menuturkan, Sulaiman berada di air lebih dari 15 menit. “Sekitar 20 menit di laut. Karena lama kita naikkan,” tuturnya.
Menurutnya, penangan pihak pelabuhan saat itu sangat lamban dan tidak responsif. “Mereka datang pas sudah mau naik. Itu pun kita sudah teriak-teriak minta tolong,” ucapnya lagi.
Saat itu hanya pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang datang dan membawa kursi roda.
Nantinya, Sulaiman dan rekan-rekannya akan melakukan audiensi ke pihak Pelindo, Syahbandar, dan sejumlah pihak lainnya untuk meminta pertanggungjawaban.
Sementara itu, Humas Pelindo, Ogi Silalahi menolak dikonfirmasi. Ia meminta agar jurnalis Ulasan menginformasi hal itu ke Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP).
“Nanti saya komunikasikan ke pimpinan jika ada yang ingin dikonfirmasi. Coba ke KSOP dulu ya,” ucapnya via telepon seluler. (*)
