Jualannya Habis Diborong Dermawan, Tangis Pedagang Ini Pecah

Warsiem (68), saat menerima modal usaha dari ACT dan MRI. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tak hanya Warsiem dan Sardi. Uluran tangan para dermawan juga menyentuh Emi (45).

Emi yang dalam kesehariannya berjualan kue tradisional keliling juga mengucap syukur atas semua yang ia terima. Dalam seharinya, keuntungan terbesar Emi hanya Rp50 ribu.

Dengan penghasilannya itu, ia berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sementara suaminya, turut bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

“Alhamdulillah, terima kasih. Terkadang, ada dapat Rp50 ribu aja,” tuturnya.

Selain itu, Emi juga membuka warung kecil-kecilan di rumahnya. Selama pandemi, Emi baru sekali menerima bantuan dari pemerintah. Bantuan yang ia terima itu berjumlah Rp600 ribu.

Warsiem (68), saat menerima modal usaha dari ACT dan MRI. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Koordinator ACT Kota Tanjungpinang, Ilham mengatakan, aksi tersebut dijalankan oleh ACT dan MRI se-Indonesia sejak dua hari yang lalu. Sasaran dari kegiatan itu, ialah para pelaku UMKM dan para pedagang kecil.

Ilham menjelaskan, sumber dana untuk menjalankan aksi berasal dari kanal dermawan.id yang sudah dibangun ACT dan MRI.

“Sumber dana dari para dermawan di kanal kita dermawan.id. Jadi kita sudah siapkan jauh-jauh hari,” tuturnya di Kantor ACT Tanjungpinang, Sabtu (15/08).

Ilham menuturkan, aksi “Borong Dagangan dan Modalin Pedagang Kecil” itu akan terus berlanjut di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *