Kapal Perang China Berkeliaran di Laut Natuna Utara Buat Nelayan Takut

Kapal Perang China Berkeliaran di Laut Natuna Utara Buat Nelayan Takut
Kapal perang asing saat berada di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau (Foto: istimewa)

Natuna – Sebanyak enam unit Kapal Perang China berkeliaran di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Kehadiran kapal itu membuat para nelayan lokal di Natuna merasa takut melaut.

Ketua Aliansi Nelayan Natuna Henri mengatakan, anggotanya melihat sejumlah kapal asing memasuki Laut Natuna Utara pada Senin, 13 September 2021. Kejadian tersebut sempat direkam oleh anggotanya.

Henri mengungkapkan, sejumlah kapal asing tersebut, berada di titik koordinat 6.17237 Lintang Utara dan 109.01578 Bujur Timur.

“Ada enam unit kapal, satu kapal induk, tiga kapal perang, dua kapal Coast Guard. Berdasarkan pemahaman kami mereka masih masuk ke daerah kita,” kata Henri saat ditemui di pelabuhan nelayan Teluk Baruk, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Jumat (17/09).

“Di kapal induk terlihat pesawat dan dua helikopter,” lanjutnya sambil memperlihatkan video kapal asing yang diambil oleh anggotanya.

Kapal Perang China Berkeliaran di Laut Natuna Utara Buat Nelayan Takut
Kapal perang asing saat berada di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau (Foto: istimewa)

Ia menjelaskan, kapal-kapal tersebut mondar-mandir di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Adapun kapal yang terlihat paling jelas adalah destroyer Kunming-172.

“Nomor lambung kapal 172, mereka dari barat menuju arah timur laut,” ungkapnya.

BACA JUGA: Guskamla Koarmada I Deteksi 221 Kapal Perang

Ia mengatakan walaupun kapal asing tersebut tidak menyerang secara fisik, tetapi para nelayan tradisional di Natuna tetap merasa takut. Mengingat mereka berada jauh dari dari daratan.

Kapal Perang China Berkeliaran di Laut Natuna Utara Buat Nelayan Takut
Kapal perang asing saat berada di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau (Foto: istimewa)

“Mereka khawatir hal buruk akan menimpa mereka, sebab kapal pengamanan dari Indonesia sedang tidak berada disana,” ujarnya.

Selanjutnya, ia berharap untuk kedepannya pemerintah lebih memfokuskan kapal pengamanan titik-titik yang sering dilewati oleh kapal asing tersebut.

“Supaya para nelayan merasa aman untuk mencari nafkah untuk keluarganya,” tutup Henri. (*)

Pewarta: Muhamad Nurman
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *