IndexU-TV

Karantina Karimun Musnahkan Barang Pembawa HPHK/OPTK dari Luar Negeri

Karantina Karimun
Petugas Stasiun Karantina Pertanian Karimun memasukan media pembawa HPHK/OPTK ke incenerator. (Foto:Elhadif Putra)

KARIMUN – Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau, memusnahkan barang-barang yang diamankan dari para penumpang luar negeri, Jumat (23/06).

Barang-barang tersebut diamankan karena termasuk ke dalam media pembawa HPHK (Hama dan Penyakit Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina).

HPHK/OPTK yang dimusnahkan berupa 208,6 kilogram produk hewan berupa daging, 220,7 kilogram buah dan sayuran, serta 116 butir atau bibit atau batang tumbuhan.

Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di suhu 1.000 derajat celsius menggunakan incenerator. Selanjutnya, sisa-sisa pembakaran ditimbun di tanah.

“Ini kita barang bawaan penumpang kapal luar negeri, Malaysia dan Singapura. Ini dari periode 13 Januari sampai 21 Juni 2023,” kata Plh Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, drh Kristiyani.

Kristiyani menjelaskan, untuk bisa membawa hewan, tumbuhan ataupun produk olahannya harus memiliki jaminan kesehatan, sebagaimana aturan yang berlaku.

“Jadi harus dilengkapi dengan sertifikat kesehatan maupun sertifikat sanitasi produk dari negara asal,” jelasnya.

Ditambahkan Kristiyani, pemusnahan merupakan salah satu tugas dan fungsi dari Badan Karantina Pertanian dalam melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan dan tumbuhan.

“Selain penahanan, kita ada upaya penolakan. Para penumpang juga kita edukasi. Seharusnya mereka membuang langsung ke tong sampah karantina. Tapi karena tidak memungkinkan, maka kita bawa dan dimusnahkan di tempat pemusnahan,” paparnya.

Baca juga: Posting Diduga Narkoba di Medsos, 5 Pemuda di Karimun Diperiksa Polisi

Sementara Dandim 0317/TBK, Letkol Inf Budianto Damanik yang ikut hadir mengapresiasi tugas dan tindakan yang diambil oleh pihak Karantina.

Menurutnya, tugas dari Stasiun Karantina Pertanian dan Hewan juga sebagai langkah pertahanan negara.

“Senjata biologis salah satunya melalui sarana hewan dan tumbuhan. Belakangan ini kita lihat flu burung dan flu babi. Contohnya ada virus flu babi yang langsung berdampak ke perekonomian,” ujarnya.

“Saya sangat mengapresiasi tugas bapak dan ibu lakukan pada pertahanan kita. Sumber daya bapak dan ibu menjadi komponen pendukung dalam pertahanan kita,” kata Budianto. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News

Exit mobile version