Karateka Belia Karimun Raih 25 Medali dalam 2 Tahun

Saga
Azavi Aduya Aslhan Saga Omar Nagatha alias Saga atlet karate asal Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Dok Saga)

KARIMUN – Masih belia tak menjadi halangan bagi Azavi Aduya Aslhan Saga Omar Nagatha mengukir prestasi di bidang olahraga bela diri karate.

Olahraga ini membuat Saga sapaan akrabnya bisa membuat bangga orang tua hingga daerah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Sebab, di usianya yang masih tujuh tahun, Saga telah meraih puluhan medali di berbagai kejuaraan.

Meski sudah berprestasi, Saga tetap seperti anak-anak seumurannya. Di sela istirahat latihan, dia asyik bermain dan bercanda dengan teman-temannya.

Namun, ketika pelatih meminta untuk melanjutkan latihan, Saga langsung serius melakukan gerakan-gerakan karate, sebagaimana instruksi diberikan padanya.

Prestasi Saga cukup mentereng di usia masih tujuh tahun. Dalam dua tahun saja, Saga telah mengumpulkan 25 medali dari berbagai turnamen karate tingkat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau hingga nasional.

Dari jumlah medali diperoleh 23 di antaranya medali emas, dan hanya satu medali perak dan satu perunggu.

Terakhir, Saga berhasil memboyong dua medali emas di kelas pra usia dini kata perorangan putra dan di kelas pra usia dini kumite -25 kilogram putra, dalam kejuaraan karate tingkat nasional, Piala Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), awal Oktober 2023 ini, mewakili Dojo Sri Rezeki Karimun Kepri.

Awal mula bungsu dari tiga bersaudara itu menjadi atlet karate atau karateka, karena suka melihat sang kakak berlatih bela diri.

Saga
Foto bersama Saga (tengah). (Foto: Dok Saga)

Akhirnya dua tahun yang lalu, anak dari pasangan Hamzah dan Afrida Susanti mulai belajar serta serius berlatih karate. Kemampuannya yang baik, Saga pun kerap terpilih mewakili dojo atau daerah di berbagai kejuaraan karate.

“Dia mulai latihan selesai covid, sekitar akhir tahun 2021. Mulanya dia suka ngeliat kakaknya latihan taekwondo. Lalu dia mau latihan karate. Mulai ikut karate ini karena kemauannya sendiri,” kata Afrida Susanti, ibunda Saga saat menemaninya berlatih di Dojo Sri Rezeki Karimun Kepri, di kawasan Bukit Senang, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Sabtu (14/10) petang.

Afrida menyebut, karate telah menjadi hobi anak ketiganya itu. Tetapi, jika bersama teman-temanya, Saga juga suka bermain sepeda.

“Hobinya ya ini (karate). Tapi sepedaan juga,” ucap Afrida.

Meskipun dengan segudang prestasi di dunia bela diri, Saga tidak pernah berkelahi. “Alhamdulillah dia tak pernah berantem,” ungkap Afrida.

Saga sendiri juga mengaku mencintai olahraga karate. Bahkan saat ini dia tidak lagi canggung ketika mengikuti kejuaraan-kejuaraan karate.

“Tidak ada (lawan yang berat),” ungkap Saga dengan polos ketika ditanya perasaannya mengikuti kejuaraan karate.

Beberapa kejuaraan yang pernah diikuti Saga diantaranya Kejuaraan Karate Kapolresta Batam, BKC Open, Kejuaraan Inkado, Kejurnas Forki dan Piala Menpora RI.

Berprestasi Bidang Akademik

Prestasi yang diraih Saga di bidang olahraga tak terlepas dari didikan orang tuanya. Di luar dukungan penuh dari orang tua, sedari kecil Saga telah dididik untuk hidup disiplin, konsisten dan terus belajar.

Hasilnya, bukan hanya berpestasi sebagai atlet muda karate, tetapi juga tak bisa diremehkan di bidang akademik.

Di luar kesibukannya berlatih karate, Saga yang kini duduk di kelas 2 SD Negeri 004 Karimun tetap mementingkan sekolah.

Afrida Susanti, ibunda Saga mengatakan anaknya memiliki prestasi yang baik dengan meraih rangking satu.

“Alhamdulillah dia juara umum, rangking satu di sekolah,” ungkap Afrida.

Baca juga: 9 Karateka Karimun Bawa Pulang 7 Emas dan 1 Perak dari Kejuaraan Piala Menpora

Namun dibalik segudang prestasi yang telah ditorehkannya, Saga juga melakukan sejumlah aktifitas lain.

Setiap hari ia berangkat ke sekolah pukul 07.00 WIB dari rumahnya di Bukit Cincin Asri Karimun, dan pulang pada pukul 11.00 WIB.

Pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, Saga lanjut menjalani latihan renang.

Pada pukul 18.00 WIB, ia diantar orang tuanya ke Masjid Agung Karimun untuk mengaji.

Saat ini Saga juga tengah mendalami ilmu agama islam, yaitu ilmu Tartil Alquran.

“Hari Selasa dan Sabtu latihan di Forki. Hari Kamis malam dan Minggu pagi latihan di dojo,” tambah Afrida.

Untuk masa depannya, Saga nantinya berkeinginan berkuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

“Maunya masuk STAN. Tapi ikut alur saja,” ungkap Afrida. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News