Kepri Dirundung Perang Sarung

Kepri Dirundung Perang Sarung
Tangkapan layar video viral perang sarung di Batam. (Foto: tangkapan layar)

Demam Perang Sarung di Bintan dan Batam

Tak hanya di Tanjungpinang, fenomena perang sarung juga heboh di sejumlah wilayah Kepri lainnya seperti Kabupaten Bintan dan Kota Batam.

Mengantisipasi hal itu terjadi dan terus berlarut, kepolisian setempat sontak melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya melakukan patroli dan pemeriksaan terhadap sejumlah remaja yang diduga akan melakukan aksi perang sarung.

Di Kabupaten Bintan, anggota Polsek Bintan Timur mengamankan 8 remaja yang diduga akan melakukan perang sarung. Saat diamankan, para remaja itu kedapatan menyimpan sarung di dalam jok motornya masing-masing.

Kendati demikian, para remaja itu justru menepis dugaan tersebut.

“Sarung itu dari Pinang. Mau terawih tapi dah terlambat. Untuk Salat,” ucap salah seorang anak berinisial RP.

Hal serupa juga disampaikan oleh remaja lainnya berinisial BH. Menurutnya, sarung itu ia bawa untuk temuannya yang ingin meminjam.

“Kami baru datang. Ada yang mau pinjam,” tuturnya.

Langkah antisipasi serupa juga dilakukan oleh Polsek Lubuk Baja Kota Batam. Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Budi Hartono mengatakan, pihaknya terus melakukan patroli di sejumlah tempat yang dianggap rawan terjadi perang sarung.

Budi menambahkan, wilayah Lubuk Baja khususnya daerah Nagoya dan Taman Baloi juga pernah menjadi arena perang sarung. Akan tetapi aksi itu dapat langsung dibubarkan dalam waktu singkat.

“Pernah ada laporan. Namun patroli kita langsung bubarkan,” tegas Kompol Budi.

Lanjutnya, pihaknya akan terus melakukan patroli dan mengedukasi masyarakat di wilayah hukumnya untuk mengantisipasi hal itu terjadi.

Dia melanjutkan aksi perang sarung itu biasanya dipicu dengan saling ejek antar kelompok. Untuk itu, Kompol Budi mengimbau agar setiap masyarakat aktif memberi informasi apabila di pemukiman terjadi hal serupa.

Tak hanya itu peran aktif para orang tua dalam mengawasi anaknya juga dinilai penting untuk mencegah terjadinya perang sarung.

Kenalan Remaja atau Bukan?

Dewan Pendidikan Kota Tanjungpinang, Syahbaidin menilai, parang sarung itu bukan termasuk kenakalan remaja fenomena itu merupakan kebiasaan yang berawal dari faktor lingkungan keluarga.

“Ini kebiasaan yang dibentuk oleh faktor keluarga, masyarakat, dan dirinya sendiri,” ucapnya saat dihadirkan di Program U-Talk Ulasan Tv.