Kim Jong-Un Ingin Menjadikan Militer Korea Utara Menjadi Lebih Kuat

Korut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan parade militer, untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara, yang dirilis Selasa (26/4/2022). (ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS/rwa)

SEOUL – Pimpinan Korea Utara (Korut), Kim Jong Un meminta militer negaranya agar terus meningkatkan kemampuan persenjataan militernya dengan berbagai cara untuk memusnahkan musuh.

Pernyataan itu didisampaikan media pemerintah setempat, Jumat (29/04).

Bahkan berdasarkan citra setelit baru telah memperlihatkan, adanya peningkatan persiapan militer Korut untuk kemungkinan uji coba nuklir.

Kim membuat pernyataan tersebut selama sesi foto dengan pasukan, penyiar media pemerintah, serta berbagai pihak yang terlibat dalam parade militer besar-besaran yang diadakan, Senin (25/4).

Parade itu menandai peringatan ke-90 pendirian angkatan bersenjata.

Baca juga: Transdniestria, Wilayah Pro Rusia di Moldova Diserang Ukraina

Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah memperlihatkan, Kim sedang menunggang kuda putih dan mengenakan tunik putih bergaya militer dengan hiasan emas saat dia meninjau pasukan.

Parade pada Senin itu menampilkan beberapa rudal terbaru Korea Utara, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya, Hwasong-17 dan rudal hipersonik yang baru-baru ini diuji.

Parade itu menunjukkan “modernitas, kepahlawanan, dan perkembangan pesat angkatan bersenjata Korea Utara serta keunggulan militer dan teknologi mereka yang tiada tara,” kata Kim kepada pasukan di sesi foto, seperti dikutip kantor berita negara KCNA.

Korea Utara menyatakan, mereka menentang perang dan bahwa senjatanya adalah untuk membela diri.

Tetapi pada parade Senin, Kim sebaliknya mengatakan misi kekuatan nuklirnya lebih dari sekadar mencegah perang, melainkan termasuk membela “kepentingan mendasar” negara.

Baca juga: Rudal Kalibr Milik Rusia Hantam Gudang Senjata AS dan Eropa di Ukraina

Pada Maret, Korea Utara kembali menguji ICBM terbesarnya, dan ada tanda-tanda akan segera menguji senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

“Citra satelit saat ini menunjukkan bahwa persiapan sedang berlangsung dan tidak boleh diabaikan sebagai kegiatan yang tidak signifikan,” kata Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di AS dalam sebuah laporan pada Kamis (28/4).

Para pengamat serta pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan, Korut tampaknya memperbarui Terowongan No. 3 di lokasi uji nuklir Punggye-ri, yang digunakan untuk ledakan nuklir bawah tanah sebelum ditutup pada 2018 di tengah pembicaraan denuklirisasi dengan Washington dan Seoul.

Kim sejak itu mengatakan, bahwa negaranya tidak lagi terikat oleh moratorium tes yang diberlakukan sendiri.

Namun, Korut belum mengomentari uji coba itu atau mengkonfirmasi tujuannya.