Kisah Petani Asal Karimun Berangkat Menuju Ka’bah

Suriati, Suriam, dan Tukimin di Asrama Haji Batam, Selasa (23/05). (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Raut wajah yang tampak senang terpancar dari wajah Suriam. Perempuan 63 tahun asal Karimun itu, sudah menantikan giliran untuk berangkat menuju Baitul Haram  di Mekkah.

Ia bahkan sudah menunggu sejak sepuluh tahun silam, untuk melaksanakan Rukum Islam ke-5 yakni melaksanakan ibadah haji.

Setelah sempat gagal berangkat 2020 lalu karena pandemi Covid-19. Akhirnya ia bersama sang suami, Tukimin (69) dan anak perempuannya yang bernama Suriati (48) berangkat di musim haji tahun 2023 ini.

“Kami ini bukan orang senang, orang susah. Bisa berangkat untuk haji tentu senang. Alhamdulillah sekali,” ujar wanita paruh baya itu.

Sedikit demi sedikit pundi-pundi rupiah ia kumpulkan dari hasil bertani karet, dan menjual pinang di salah satu desa di daerah Karimun, hingga akhirnya berangkat haji tahun ini.

Suriam sudah menambung sejak tahun 2012 silam. Harusnya dua tahun lalu, merupakan gilirannya untuk berangkat ke tanah suci jika sesuai jadwal.

Namun, rencana Allah Swt nyatanya berbeda. Tapi ia masih bersyukur, nikmat sehat yang masih diberikan dan ia pun berangkat haji tahun ini.

“Alhamdulillah masih sehat saja. Saya senang. Semoga pergi sampai pulang nanti bisa sehat terus,” harap dia dalam doa.

Rasa senang juga dirasakan pasangan Habib (71) dan Siti Juariha (67). Pasangan lansia yang sehari-hari merupakan petani tebu itu akhirnya berangkat, setelah 11 tahun menunggu giliran menuju Baitul Haram.

“Alhamdulillah sekali, senang pasti. Saya sama istri bisa berangkat. Kita ini hanya manusia hanya bisa berencana, tetapi Allah yang menentukan. Kami masih diberikan umur panjang untuk bisa merasakan haji,” ujar Habib.

Habib mengaku, hasil kebun sebenarnya tak cukup untuk membiayai keberangkatan mereka. Namun, karena keinginan yang kuat akhirnya mereka menjual tanah yang telah mereka siapkan sedari dulu.

“Kami kan ada beli tanah, itulah saya jual. Kalau hasil kebun manalah cukup. Panen tebu setahun sekali, paling kami sisihkan sebagian buat makan untuk anak-anak, dan sebagian untuk berangkat haji,” kata dia.

Ia tak berharap banyak, bisa sehat selama ibadah haji hingga pulang menjadi doa yang tidak putus ia panjatkan kepada Allah.

Mereka semua merupakan kloter pertama embarkasi Batam. Rencanya, besok mereka akan diterbangkan dari Hang Nadim Batam menuju Jeddah, Makkah menggunakan maskapai Saudi Arabia Airlines.

Baca juga: JCH Kepri Kloter Dua Embarkasi Batam Besok Masuk Asrama Haji