KKP Batam Sebut Tak Ada Aturan Khusus Terkait Varian Baru COVID-19

Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia dan Singapura pulang secara mandiri. Foto : albet

Batam – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan belum ada kebijakan khusus pemerintah pusat maupun daerah untuk pencegahan masuknya COVID-19 varian Delta Plus terhadap orang yang melakukan perjalanan luar negeri.

Kepala KKP Kelas I Batam, Achmad Farchanny menyebutkan, pihaknya masih mengacu pada kebijakan terbaru terkait aturan bagi pelaku perjalanan luar negeri yang dikeluarkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19. Namun demikian, upaya antisipasi terus dilakukan.

“Kita tetap melaksanakan pengawasan dan screaning ketat,” kata Achmad Farchanny di Batam, Sabtu (13/11).

Baca juga: KKP Tingkatkan Pengawasan Bandara dan Pelabuhan di Batam

Farchanny menjelaskan, berdasarkan aturan Satgas COVID-19, setiap pelaku perjalanan luar negeri wajib menjalani tes swab PCR saat sampai di Indonesi. Tak hanya itu, mereka juga harus menjalani karantina sebelum melakukan aktivitas.

Lanjutnya, bagi yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua maka menjalani karantina selama 3 hari, sedangkan yang baru dapat vaksin dosis pertama, menjalani karantina selama 5 hari.

“Untuk pengkarantinaan 7 hari masih menunggu arahan lebih lanjut dari Satgas Nasional,” sebutnya.

Kemudian, tambahnya, sebelum selesai masa karantina mereka kembali di tes swab lagi. “Jika hasilnya negatif diperbolehkan kembali pulang, sedangkan hasilnya positif akan menjalani isolasi RSKI Galang,” imbuhnya.

Baca juga: Aturan Baru, Perjalanan Darat Jarak Jauh Wajib Antigen

Pengawasan orang dari luar negeri ini, lanjutnya, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo. Hal ini demi mengantisipasi adanya kasus impor kasus COVID-19 dari luar negeri.

“Ini dilakukan untuk memberikan perawatan segera bagi pelaku perjalanan luar negeri yang terpapar COVID-19, sehingga tidak menularkan ke orang lainnya,” ujarnya.

Ia mengaku, belakangan ini pelaku perjalanan dari luar negeri ke Batam masih di dominasi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Sampai saat ini masih banyak orang datang dari Singapura dan Malaysia. Namun, paling banyak dari Malaysia, didominasi para PMI,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *