KKP Dorong Pengembangan Mitigasi Sampah Laut

sampah laut
Ilustrasi, sampah menumpuk di Pelantar KUD Tanjungpinang, Kepri (Foto: ulasan.co)

Langkah strategis KKP dalam mengakhiri polusi plastik laut, di mulai dengan gerakan peningkatan kesadaran masyarakat, pengelolaan limbah darat dari sektor KP, pengelolaan sampah yang berasal dari pesisir dan laut, penguatan kelembagaan, pengawasan, dan penegakan hukum, serta inovasi pengelolaan sampah.

Selain kampanye dan edukasi, KKP berhasil mendorong ratusan nelayan untuk mengganti alat tangkap yang ramah lingkungan, penyediaan 26 fasilitas pengolahan limbah di pelabuhan perikanan dan desa perikanan, 6 penelitian tentang Sampah Plastik Laut, dan 5 Pelabuhan yang bersertifikat ISO 14001.

“KKP juga melaksanakan 37 Gerakan Bersih Pantai dan Laut, 14 Sekolah Pantai Indonesia dan 5 Jambore Pesisir. Aksi lainnya yakni Program Desa Pesisir Bersih, tujuannya membangun desa pesisir yang bersih dan mandiri dalam pengelolaan sampah melalui peningkatan kapasitas dan kesadaran masyarakat, serta pendampingan dan penyediaan fasilitas pengelolaan sampah,” papar Nyoman.

Dalam memerangi polusi plastik, meningkatkan kesadaran generasi muda menjadi prinsip utama KKP dalam menumbuhkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan laut di Indonesia. Disampaikan bahwa saat ini BRSDM KKP memiliki 20 satuan pendidikan yang terbagi menjadi 11 satuan pendidikan tinggi, yakni 10 Politeknik KP, satu akademi komunitas, dan sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Saya harap webinar ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjawab semua tantangan pencemaran plastik di lautan. Mari kita laksanakan pembangunan kelautan dan perikanan dengan menerapkan prinsip ekonomi biru, agar laut tetap sehat dan masyarakat semakin sejahtera,” harap Nyoman.

Hadir sebagai pembicara, Mahesh Pradhan (Coordinating Body CSEAS); Prof. Ir. Widi A Pratikto (Senior Research CSEAS); Lauren Roman (CSIRO), Safri Burhanuddin (Senior Lecture Hassanudin University), Marianne Olsen (Research Director NIVA), Ayako Mizuno (Programme Manager ERIA) dan closing remarks oleh Arisman (Executive Director CSEAS). (*)