Kolombia Mengutuk Serangan Genosida ke Gaza, Israel Balas Embargo Senjata

Bola api meletus saat Israel membombardir Kota Gaza, Palestina, Senin (9/10/2023). (Foto:Doc/AFP)

KOLOMBIA – Israel dilaporkan telah memberlakukan embargo terhadap Kolombia di bidang industri pertahanan. Embargo sebagai balasan Israel usai negara tersebut mengutuk serangan genosida ke Gaza.

Israel pun marah, dan menganggap hubungan luar negeri dengan Kolombia berada pada titik puncaknya, melansir dari savunmasanayist, Rabu (18/10/2023).

Presiden Kolombia, Gustavo Petro memutuskan untuk ‘menangguhkan hubungan luar negeri dengan Israel’, menyusul keputusan Israel untuk berhenti mengekspor alat pertahanan ke Kolombia.

Lantas Petro mengeluarkan pernyataannya di akun media sosialnya, terkait pemberlakuan embargo senjata tersebut oleh Israel.

“Jika kami harus menghentikan hubungan luar negeri dengan Israel, kami akan melakukannya. Kami tidak mendukung genosida. Presiden Kolombia tidak bisa dihina. Saya menyerukan kepada Amerika Latin untuk menunjukkan solidaritas yang tulus terhadap Kolombia. Seperti dalam Perang Besar Chaco, akumulasi sejarah akan menjadi penentu akhir. Baik Yair Klein maupun Raifal Eithan, tidak akan bisa menjelaskan seperti apa sejarah perdamaian di Kolombia. Mereka memulai pembantaian dan genosida di Kolombia.

“Saya meminta rakyat Israel untuk membantu perdamaian di Kolombia, Palestina, dan perdamaian dunia.”

Baterai sistem peluncur pertahanan udara BARAK MX buatan Israel Aerospace Industries (IAI) yang dipesan Kolombia. (Foto:Doc/lejournal24)
Baca juga: Tiga BUMN Pertahanan Dilaporkan ke Ombudsman Soal Dugaan Jual Senjata Ilegal ke Myanmar

Petro pun melanjutkan pernyataannya, dengan mengingat kembali sejarah pahlawan kemerdekaan Kolombia.

“Seperti yang diajarkan Bolivar dan Narino kepada kita. Kolombia adalah negara yang berdaulat, mandiri, dan adil. Suatu hari nanti tentara dan pemerintah Israel akan memohon maaf kepada kami. Karena telah memulai genosida yang dilakukan oleh orang-orang mereka.

“Saya akan memeluk mereka, dan mereka akan menangis atas pembantaian di Auschwitz dan Gaza.”

Terkait embargo senjata tersebut, ada pesanan alat utama sistem persenjataan berupa meriap howitzer dan sistem pertahanan udara kepada Israel.

Di sisi lain, Kolombia baru-baru ini memutuskan untuk membeli Sistem Rudal Pertahanan Udara Atmos Howitzer dan BARAK MX dari Israel.

Setelah pemutusan hubungan, pasokan sistem tersebut juga dihentikan. Sejauh ini tidak diketahui apakah Kolombia telah membayar Israel untuk sistem ini.

Reaksi Israel kepada Petro

Lantas Israel pun bereaksi, dengan memanggil Duta Besar Kolombia untuk Tel Aviv, Margarita Menjarez, ke Kementerian Luar Negeri, menyusul pernyataan Presiden Kolombia, Gustavo Petro tentang serangan di Gaza.

Berdasarkan keterangan tertulis kantor Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, atas instruksi Cohen, Wakil Direktur Jenderal Amerika Latin Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Yonatan Peled, memanggil Menjarez ke Kementerian Luar Negeri dan menyampaikan ketidakpuasannya terhadap kebijakan Petro.

Dalam pertemuan tersebut, Peled menyatakan, bahwa pernyataan Petro yang mengejutkan Israel dan memicu anti-Semitisme, sehingga merugikan perwakilan Negara Israel dan mengancam kehidupan komunitas Yahudi di Kolombia.

Israel menghentikan ekspor militer ke Kolombia sebagai tanggapan atas pernyataan Petro.

Sistem pertahanan Kolombia dominan buatan Israel

Disisi lain, Kolombia ada adalah pelanggan setia Israel terkait kerjasama pengadaan berbagai sistem persenjataan untuk pertahanan negara tersebut.

Negara tersebut begitu akrab dengan alat sistem persenjataan (Alutsusta) bikinan negara Bintang Daud tersebut.

Kolombia mengoperasikan jet tempur bikinan Israel Aircraft Industries (IAI), yaitu Kfir beserta rudal udara ke-udara yang juga buatan Israel dari pabrikan Rafael Defence  Systems.

Terbaru, Kolombia memesan lusinan howitzer dan baterai sistem peluncur pertahanan udara BARAK MX.