JAKARTA – Negara komunis Korea Utara (Korut) menyatakan, bahwa tak lama lagi perang senjata nuklir bakal menjadi nyata.
Klaim itu disampaikan Menteri Pertahanan Korut, Kang Sun Nam. Kang menilai, lantaran musuh bebuyutannya Amerika Serikat (AS) menjad-jadi memprovokasi negaranya.
Kang menuding AS, karena bersikukuh ingin mengubah rezim di Pyongyang. Sehingga manuver AS semakin memantik ketegangan di dunia.
Sleain itu, Kang juga menyalahkan peningkatan aktivitas militer AS yang mengerahkan jet tempur, yang mampu menggotong senjata nuklir dan kapal selam di sekitar Korut sebagai salah satu penyebab.
“Sekarang pertanyaannya bukan tentang apakah perang nuklir akan pecah di Semenanjung Korea, tapi siapa dan kapan itu akan dimulai,” kata Kang dalam sebuah pernyataan yang ditampilkan dalam Konferensi Keamanan Internasional Moskow XI, Selasa (15/8) dikutip dari Russia Today.
Kembali pada bulan Maret lalu, beberapa armada seperti gugus tugas kapal induk Angkatan Laut AS tiba di Pelabuhan Korea Selatan (Korsel).
Kapal-kapal tersebut muncul tak lama setelah Pyongyang meluncurkan hulu ledak nuklir barunya, yang diduga bisa dipasang pada rudal balistik jarak pendek.
Berlanjut pada Juni, sebuah jet bomber strategis B-52 punya AS juga ambil bagian dalam latihan militer bersama AS-Seoul.
Kemudian dua pekan berselang, AS turut mengerahkan kapal selam rudal balistiknya kelas Ohio, USS Kentucky ke perairan Korsel.
Kapal yang berawah laut ini dipersenjatai dengan 20 rudal balistik Trident II dan membawa total 80 hulu ledak nuklir.
Baca juga: Ukraina Kehilangan 69 Pesawat Tempur Sejak Diinvasi Rusia Februari 2022
“AS, yang telah memberlakukan kebijakan negara yang bermusuhan dengan Korea Utara selam 80 tahun, secara terang-terangan mengganggu pembangunan independen dan kepentingan keamanan Korut serta mendorong situasi di Asia Timur Laut ke ambang perang nuklir,” ucap Kang.
Selanjutnya Kang menyatakan, bahwa klaim AS dan sekutu mengenai keinginan untuk menyelesaikan isu di sekitar semenanjung lewat negosiasi adalah ‘gema kosong’.
Kang turut menyampaikan, satu-satunya cara untuk mencegah perang nuklir adalah Pyongyang memiliki sarana pencegahan militer.
Kang menyampaikan hal ini tak lama setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un memerintahkan militernya untuk bersiap perang.
Awal pekan ini, Kim memang mendesak militer Pyongyang untuk menggenjot persenjataan guna mengamankan kekuatan militer yang luar biasa.
Pada Jumat (11/8) hingga Sabtu (12/8), Kim mengunjungi pabrik pembuatan rudal taktis dan platform peluncuran rudal, kendaraan lapis baja, serta peluru artileri.
Kunjungan Kim ke pabrik-pabrik militer itu adalah yang terbaru, yang bertepatan dengan persiapan latihan militer bersama tahunan AS-Korsel.
Korut selama ini mengecam keras latihan bersama AS-Korsel. Pyongyang menilai latihan semacam itu cuma mengancam wilayahnya.