Kremlin Sebut Belum Ada Upaya Pembicaraan dari Ukraina dengan Putin

Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan Rusia melalui tautan video di Moskow, Rusia, Jumat (25/2/2022). (ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/rwa)

LISABON – Hingga kini Ukraina belum ada upaya untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kata juru bicara Kremlin, Senin (14/3) dikutip kantor berita RIA.

Kremlin juga mengatakan tidak ada permintaan dari kantor Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy pekan lalu untuk berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kremlin, yang adalah kantor presiden Rusia, sebelumnya mengatakan, bahwa Putin tidak akan menolak bertemu dengan presiden Ukraina untuk membahas cara mengakhiri konflik di Ukraina.

Ukraina telah berulang kali mendesak, agar Putin dan Zelenskyy melakukan pertemuan.

Pada Minggu (13/3), Zelenskyy mengatakan, para perunding Ukraina sedang mengupayakan agar pertemuan tersebut bisa berlangsung.

Sehari setelah itu, sang presiden Ukraina mengatakan bahwa perundingan dengan Rusia akan dilanjutkan pada Selasa.

Zelenskyy juga mengatakan, ia telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebagai bagian dari upaya perundingan guna mengakhiri perang dengan Rusia secara damai.

Baca juga: Spanyol Sita Kapal Pesiar Senilai Rp2 Triliun Milik Konglomerat Rusia

Presiden Vladimir Putin, sementara itu, Senin (14/3) melakukan pembicaraan melalui telepon dengan PM Naftali Bennett, kata Kremlin.

Kantor Putin itu menambahkan, bahwa percakapan tersebut berlangsung atas permintaan Israel.

Menurut transkrip percakapan, Kremlin menyebutkan, bahwa Bennett mengabarkan kepada Putin soal kontak yang dilakukan sang PM Israel baru-baru ini dengan pemimpin sejumlah negara.

Pembicaraan Bennett dengan para pemimpin negara itu menyentuh masalah konflik Ukraina.

Bennett dan Putin, kata Kremlin, sepakat untuk melanjutkan dialog.

PM Bennett sebelumnya beberapa kali berbicara dengan Putin, untuk mendukung upaya penyelesaian konflik antara Ukraina dan Rusia.