Legislator Kepri Minta Pertamina Awasi Distribusi Gas hingga ke Pengecer

Gas Elpiji
Anggota Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, bersama Sales Branch Manager Rayon II Pertamina Kepri, Gilang Hisyam Hasyemi meninjau SPBE di kawasan Kabil, Kota Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM  – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin, meminta  Pertamina meningkatkan pengawasan terhadap harga jual gas elpiji 3 kilogram (kg) alias gas melon hingga ke pengecer.

Menurut legislator asal Batam ini pengawasan pada tingkat pengecer tersebut perlu dilakukan mengingat harga pada gas yang diperjualbelikan di warung atau pengecer  kerap melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Saya menerima banyak aduan dari warga Batam khususnya yang tinggal di kawasan Punggur dan Nongsa yang sulit mendapat gas elpiji 3 kg di tingkat pangkalan saat libur Nataru. Di pangkalan gas kosong, tapi di pengecer seperti warung pinggir jalan ada. Namun harganya jauh melebihi HET,”  ujar Wahyu Wahyudin meninjau Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT Putra Kelana Selaras Permai (PKSP) di kawasan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu 27 Desember 2023.

Dari laporan yang diterimanya, warga membeli gas elpiji 3 kg dengan harga mencapai Rp28.000 bahkan sampai lebih dari Rp30.000 per tabung. Harga tersebut jauh dari HET terbaru yang ditetapkan oleh Pemkot Batam pada 22 Desember 2023 lalu yakni Rp21.000.

“Makanya saya ke sini untuk mengecek bagaimana sebenarnya stok gas elpiji 3 kg dj Batam saat ini,” ucapnya.

Menurutnya, penyesuaian HET gas melon itu sangat riskan karena dilakukan saat momen Nataru, di mana saat itu masyarakat sedang banyak membutuhkan gas tersebut.

“Kalau naiknya di bulan Januari mungkin lebih baik. Terlepas dari itu, kami tetap menghargai keputusan bersama antara Hiswana Migas dengan Pemkot Batam ini,” ungkapnya.

Untuk mengawasi pendistribusian gas subsisi itu, pihaknya mendorong adanya tim satgas khusus untuk mengawasi pendsitribusian, sehingga dapat meminimalisir adanya kekosongan gas, khususnya saat hari
besar.

Baca juga: Disperindag Batam Awasi Penerapan HET Gas Elpiji 3 Kg Terbaru

Dalam kesempatan yang sama, Sales Branch Manager Rayon II Pertamina Kepri, Gilang Hisyam Hasyemi mengungkapkan, bahwa distribusi dan ketersediaan stok gas elpiji 3 kg hingga bulan Desember 2023 aman dan mencukupi. Bahkan pihaknya mendapat alokasi tambahan gas elpiji 3 kg dari Dirjen Migas sebesar 4 persen dari jumlah kuota bulanan.

“Kita mendapat alokasi elpiji 3 kg dari Dirjen Migas untuk tahun 2023 ini sebesar 40.964 metrik ton (MT). Kalau di konversi ke tabung gas itu sebanyak 1.220.240 tabung. Lalu, ada penambahan sebanyak 46.504 tabung,” jelasnya.

“Jadi apabila ada kendala dari segi pengiriman atau transportasi, stok gas kita aman sampai lima hari kedepan,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News