Melihat Kesiapan Sulteng Jadi Penyangga Kebutuhan Pangan Ibu Kota Baru

Melihat Kesiapan Sulteng Jadi Penyangga Kebutuhan Pangan Ibu Kota Baru
Petani menunjukkan cabai rawit yang baru saja dipanennya di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (15/8/2021). (ANTARA/Basri Marzuki)

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengakui bahwa Provinsi Sulteng banyak sekali produk unggulan yang dimiliki provinsi tersebut, mulai dari sektor kelautan dan perikanan, kehutanan, pertanian dan perkebunan.

Misalnya cokelat, karena Sulteng kaya akan bahan baku kakao, kemudian kerajinan tangan rotan, karena Sulteng memiliki bahan baku rotan, serta bawang goreng, karena ketersediaan bahan baku.

Pengembangan produk-produk, kata Teten, harus diintervensi dengan skema pelibatan UMKM. Namun, pembentukan dan pengembangan koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), harus berbasis pada keunggulan domestik atau keunggulan yang dimiliki daerah.

Dengan begitu, menurut dia, maka UMKM akan mudah berkembang, karena kendala serta masalah yang dihadapi oleh UMKM dapat diminimalisir oleh koperasi yang ada.

“Sehingga produk-produk itu dapat menjangkau pasar nasional atau internasional,” sebutnya.

Oleh karena itu, sebut Teten, koperasi UMKM menjadi offtaker atau penjamin bagi UMKM itu sendiri, sehingga pembiayaan yang dibutuhkan pada bagian hulu, bisa berjalan dengan baik.

Menkop juga mengatakan bahwa Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) harus diefektifkan untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), guna membangun ekonomi masyarakat dan daerah.

Teten mengatakan lewat PLUT, UMKM bisa memperoleh akses pembiayaan, pasar maupun akses untuk peningkatan daya saing produk UMKM itu sendiri.

Untuk itu, UMKM di seluruh Indonesia termasuk di Provinsi Sulteng, perlu didampingi, diberdayakan, sehingga dapat meningkatkan dan memberikan peran serta kontribusi dalam peningkatan ekonomi daerah dan masyarakat.

“UMKM perlu pendampingan-pendampingan yang dilakukan secara berkelanjutan,” kata Menkop

Sebelumnya, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura telah menandatangani kerja sama dengan beberapa perbankan untuk pengembangan UMKM lewat skema kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp5 triliun.

KUR tanpa agunan/jaminan, serta bunga rendah, selain diprioritaskan kepada kepada petani, nelayan, dan pekebun, juga diprioritaskan kepada UMKM.

Persiapan Kabupaten/Kota

Dengan penyiapan tersebut, beberapa kabupaten/kota di wilayah Sulteng yang dekat dengan IKN baru di Kaltim, mulai bersiap menjadi pemasok kebutuhan pangan.

Kabupaten Sigi, misalnya, daerah yang kaya akan sumberdaya alam pada sektor pertanian, mulai meningkatkan kualitas produksi hasil-hasil pertanian agar bisa menembus pasar.

“Sigi sangat diuntungkan dengan perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur,” kata Bupati Sigi Mohamad Irwan.